Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tomorrow: Hiduplah Kini, Sekalipun Hari Milikmu (Bisa) Berulang

9 Agustus 2022   19:00 Diperbarui: 9 Agustus 2022   19:11 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Choi Jun Woong berjuang mencari pekerjaan. Setelah banyak surat lamaran dan wawancara kerja, keinginan untuk segera bekerja tetap tidak membuahkan hasil. 

Dalam perjalanan pulang, Jun Woong melintasi sebuah jembatan dengan tujuan hendak mengakhiri hidup. Alih-alih bunuh diri, Jun Woong berakhir tak sadarkan diri setelah berhasil menolong seseorang yang hendak bunuh diri dengan menjatuhkan diri ke sungai Han.

Dalam keadaan koma, Jun Woong justru mendapatkan kesempatan hidup kembali jika menyelesaikan tugasnya sebagai malaikat maut. Waktu koma Jun Woong adalah 3 tahun, kemudian siuman. Jun Woong akan mendapatkan waktu 6 bulan. Dengan konsekuensi, ingatannya selama 6 bulan tersebut akan hilang pada saat Jun Woong siuman!

Pada tim Manajemen Resiko yang dimasukinya, Jun Woong berkenalan dengan anggota tim yang memiliki masa lalu sangat menyakitkan. Dua anggota tim lain mencoba memahami bagaimana cara Jun Woong berkomunikasi dengan individu-individu yang memutuskan hendak bunuh diri.

Tugas tim Manajemen Resiko adalah menyelamatkan individu-individu yang karena beban hidup teramat berat juga pergumulan seolah tak berhenti, memilih untuk mengakhiri hidup mereka.

Sekalipun bagian dari malaikat maut, tim Manajemen Resiko justru berjuang meyakinkan yang masih hidup untuk memikirkan ulang rencana bunuh diri. Sekalipun tidak selalu cocok dengan tim lain, pendekatan tim Manajemen Resiko selalu membuahkan.


Berikut ini adalah hal-hal yang muncul setelah menyaksikan 16 episode drama Tomorrow, yaitu:

1. Hidup adalah anugerah

Hidup adalah anugerah. Tidak ada seorangpun bisa mengambil sesuatu yang bukan miliknya. Hidup, utamanya. Hidup yang adalah pemberian pemilik kehidupan. Maka, setiap orang wajib menjalani hidup dengan sebaik-baiknya.

Sekalipun mengenal konsep reinkarnasi, drama kali ini mengindikasikan bahwa orang yang bunuh diri tidak akan memiliki kesempatan untuk bereinkarnasi. Pendekatan yang sangat manusiawi seperti ini bisa jadi untuk menekan angka karena jumlah pelaku bunuh diri termasuk tinggi.

2. Mengucapkan salam perpisahan

Akhir hidup masing-masing orang adalah misteri. Satu hal yang disesali Jun Woong adalah tidak pernah mengucapkan salam perpisahan dengan layak pada ibu dan saudara perempannya.

Mengucapkan salam perpisahan dengan baik adalah hal yang akan dilakukan Jun woong jika dia bangun dari koma. Namun, Jun Woong masih belum tahu kapankah waktunya untuk bangun. Adakah kemungkinan siuman kembali?

Mungkinkah ibu dan saudara perempuannya memahami maksud baik Jun Woong, jika Jun Woong mengucapkan salam perpisahan setelah bangun dari koma?

3. Empati

Lebih dari sekedar menolong orang-orang yang hendak bunuh diri kembali mendapatkan harapan untuk hidup, Jun Woong menunjukkan empati untuk setiap kesulitan yang dialami orang-orang yang ditemui. Jun Woong memberikan hati dan telinganya untuk mendengarkan kesulitan-kesulitan mereka sebelum kemudian mencari cara untuk menolong mereka.

4. Hiduplah kini

Karena tidak tahu kapan akan berpisah maupun kemungkinan berjumpa kembali, maka hiduplah kini, hiduplah di masa sekarang. Hiduplah kini, dan jalani hidup dengan orang-orang terkasih.

***

Di episode terakhir, Jun Woong akhirnya siuman. Setelah 6 bulan, akhirnya Jun Woong bertemu lagi dengan ibu dan saudara perempuannya. Seolah tak terjadi apa-apa selama dia koma, Jun Woong menjalani kehidupan sebagai karyawan kantor.

Sampai ketika Jun Woong mencoba membujuk salah seorang teman sekantornya untuk tidak bunuh diri, teman-teman dari kantor sebelumnya datang. Tentu saja, Jun Woong tidak mengingat mereka. :) (RS)

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun