Ketika aku berdiri di sisi terluar masa,
dan menatap jauh ke depan. Sangat jauh.
Jauh, yang melampuai ujung cakrawala.
Hatiku diliputi haru,
dan terasa sangat pasrah.
Pulang! Aku akan pulang!
Pulang! Pulang!
Sebentar lagi, aku akan menempuh perjalanan pulang.
Dia sedang menantiku, kini.
Menantiku tiba. Tiba di rumah.
'Kan kuceritakan tentang cintanya yang bimbing aku pulang.
'Kan kuceritakan tentang cintanya, yang tuntunku, sebelum aku pulang.
'Kan kuceritakan tentang cintanya. Hanya cintanya.
Cintanya, dalam perjalananku yang akan telah dimulai.
Juga, cintanya dalam kepulanganku yang dinanti.
***
Paskah 2022, hari ke-2