Ketika nama emak dibacakan, kami akan selalu mengingat kakinya yang bergegas mendatangi kami setiap kali kami memanggilnya. Ketika nama emak dibacakan, kami akan mengingat air-matanya yang menetes kala menyambut kami pulang ke rumah dari perantauan kami.Â
Ketika nama emak dibacakan, kami akan ingat ketika emak menyerobot percakapan kami dan menyempil diantara kami.Â
Ketika nama emak dibacakan, kami akan terus mengingat tawanya untuk setiap lelucon kami, bahkan yang paling tidak lucu sekalipun. Ketika nama emak dibacakan, kami mematri cinta dan kasih sayangnya dalam hati dan hari kami. Ketika nama emak, dibacakan. Â
Tahun ini, akan menjadi Natal pertama, tanpa emak. Tidak ada lagi, perayaan hari pernikahan bapak dan emak. Maut, sudah memisahkan mereka berdua. Awal tahun, akan menjadi perayaan Tahun Baru pertama, tanpa emak.Â
Tahun depan, nama emak tidak akan dibacakan lagi. Namun, kenangan ketika nama emak dibacakan, akan tetap ada. Sampai tiba ke giliran nama sendiri, yang akan dibacakan.
Ketika nama-nama dibacakan, pada akhir tahun gereja tahun ini, nama emak dibacakan. (RS)
***