Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Akhir Tahun Gereja pada Tahun Ini, Nama Emak Dibacakan

21 November 2021   08:05 Diperbarui: 21 November 2021   08:07 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Nama adalah sebuah kata atau sekumpulan kata yang disematkan atau diberikan pada seseorang dan atau benda. Amat jarang terjadi, seseorang menamai dirinya sendiri. Nama, dalam penggunaan sehari-hari, lebih sering untuk digunakan memanggil. Kali ini, nama-nama tersebut bukan digunakan untuk memanggil seseorang, namun dibacakan sebagai orang ketiga tunggal.

Minggu akhir tahun gereja adalah minggu terakhir sebelum memasuki masa Advent. Berdasarkan kalender Masehi, minggu akhir tahun gereja berada antara minggu 3 -- 4 bulan November tahun berjalan. Pada ibadah di minggu akhir tahun gereja, ada satu agenda liturgi yang dikhususkan untuk membacakan nama-nama. Bukan sembarang nama, bukan sembarang membacakan. Pada saat dibacakan, semua orang, akan mendengar nama-nama orang yang telah berpulang. Minggu akhir tahun gereja merupakan minggu peringatan pada orang-orang yang lebih dulu berpulang.

Ya! Dalam keadaan yang sama sekali beda, akan tiba saatnya, nama dibacakan. Pada minggu akhir tahun gereja, setiap orang akan mendengarkan dengan hikmat sambil mengenang pribadi yang nama-namanya disebut.  

Pada saat nama-nama dibacakan, ada pengakuan atas dukacita karena kehilangan, pada kesedihan karena perpisahan abadi dan rasa pilu untuk rindu yang akan terus ada sampai bertahun-tahun mendatang. Pada saat yang sama, keluarga yang ditinggalkan menerima penghiburan dan kekuatan, pengharapan akan berjumpa lagi kelak, damai sejahtera yang dijanjikan, juga sukacita karena maut dan kematian telah dikalahkan.

Bahwa, manusia adalah makhluk rapuh dan fana pun menjadi sangat nyata, ketika nama-nama dibacakan. Bahwa, ratapan untuk hal-hal yang tidak akan pernah bisa dilakukan lagi secara bersama menjadi sangat nyata, ketika nama-nama dibacakan. Bahwa, cinta yang mengalir dalam hati terus hidup, sekalipun tidak bisa saling berpelukan lagi. Bahwa, ada yang abadi sesudah kesementaraan.

Nama emak dibacakan

Pada minggu akhir gereja tahun berjalan, akan dibacakan setiap nama yang telah berpulang lebih dulu kepada Pencipta dan Penebusnya, antara waktu satu hari setelah minggu akhir gereja tahun sebelumnya sampai satu hari sebelum minggu akhir gereja tahun berjalan.

Tahun ini, nama emak dibacakan. Nama emak dibacakan, bersama dengan nama-nama pribadi lain yang berpulang lebih dulu di sepanjang tahun gereja yang sedang berjalan. Emak berpulang 29 September, tahun ini.

Ketika nama-nama dibacakan, kami mengingat akan mereka yang kami kasihi dengan sepenuh hidup kami yang telah meninggalkan kami. Ketika nama-nama dibacakan, kami mengingat bahwa mereka ada di hidup kami. Pernah. Sekarang, tidak ada lagi. Mereka, telah meninggalkan kami. Yang tersisa, kenangan dan potret. Yang tersisa, ingatan dan percakapan yang diceritakan kembali.

Ketika nama emak dibacakan, hati kami masih sakit karena kehilangan. Ketika nama emak dibacakan, air mata kami masih menetes dengan deras. Ketika nama emak dibacakan, isak dan sedu sedan kami masih ada.

Ketika nama emak dibacakan, kami mengingat hidup emak yang didedikasikan untuk kami selama masa hidupnya. Ketika nama emak dibacakan, kami mengingat tangannya yang selalu terulur menawarkan pertolongan dan bantuan. Ketika nama emak dibacakan, kami akan mengingat setiap masakan yang disiapkannya bagi kami, setiap hari. 

Ketika nama emak dibacakan, kami akan selalu mengingat kakinya yang bergegas mendatangi kami setiap kali kami memanggilnya. Ketika nama emak dibacakan, kami akan mengingat air-matanya yang menetes kala menyambut kami pulang ke rumah dari perantauan kami. 

Ketika nama emak dibacakan, kami akan ingat ketika emak menyerobot percakapan kami dan menyempil diantara kami. 

Ketika nama emak dibacakan, kami akan terus mengingat tawanya untuk setiap lelucon kami, bahkan yang paling tidak lucu sekalipun. Ketika nama emak dibacakan, kami mematri cinta dan kasih sayangnya dalam hati dan hari kami. Ketika nama emak, dibacakan.  

Tahun ini, akan menjadi Natal pertama, tanpa emak. Tidak ada lagi, perayaan hari pernikahan bapak dan emak. Maut, sudah memisahkan mereka berdua. Awal tahun, akan menjadi perayaan Tahun Baru pertama, tanpa emak. 

Tahun depan, nama emak tidak akan dibacakan lagi. Namun, kenangan ketika nama emak dibacakan, akan tetap ada. Sampai tiba ke giliran nama sendiri, yang akan dibacakan.

Ketika nama-nama dibacakan, pada akhir tahun gereja tahun ini, nama emak dibacakan. (RS)

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun