Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Merencanakan vs Melakukan Perjalanan, Mana yang Paling Menyenangkan?

27 Agustus 2021   01:10 Diperbarui: 28 Agustus 2021   04:48 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Merencanakan perjalanan. (sumber: kompas.com)

Beberapa waktu lalu, setelah berminggu-minggu (dan perjuangan mengenal lelah... hehehe), akhirnya rampung juga buku yang sedang kubaca The Accidental Further Adventures of the 100-Year-Old Man. 

Buku ini berkisah tentang seorang pria berusia 101 tahun yang melakukan perjalanan. Hebat, ya... :)

Pengarang buku ini, Jonas Jonasson, menuliskan beberapa buku lain dengan tema serupa. Pribadi-pribadi berani yang melakan perjalanan ke tempat baru, bertemu orang-orang baru dan mengalami hal-hal seru. 

Beberapa buku yang telah rampung baca karangan pak Jonasson, antara lain: The Girl who Saved the King of Sweden dan The Hundred-Year-Old Man who Climbed Out the Window and Dissapeared.

Pengalaman-pengalaman baru, orang-orang baru, petualangan-petualangan baru dan hal-hal yang tak disangka-sangka terus mewarnai perjalanan Allan, pria berusia 100 tahun itu. 

Sempat juga berada di lokasi tembak menembak dan juga alam liar yang dijaga hewan-hewan liar nan buas. Bahkan ketika separuh dari dunia ini telah dilintasi, Allan tidak ragu untuk berputar arah menuju arah yang baru.

***

Teringat kembali beberapa tahun lalu ketika merencanakan dan melakukan perjalanan ke beberapa kota. 

Dalam seminggu, minimal menyisihkan 3-4 jam untuk melihat-lihat tempat-tempat yang akan dikunjungi, membaca catatan perjalanan, ulasan tempat, melihat foto-foto, memeriksa rute pergi dan pulang.  

Keuntungan merencanakan perjalanan bisa saja berbeda antara satu individu dengan yang lain. Namun, setidaknya ada beberapa yang aku dapatkan, antara lain:

1. Merencanakan keuangan untuk perjalanan

Untuk melakukan perjalanan dibutuhkan ongkos yang harus dipersiapkan jauh hari. Supaya dana yang telah dikumpulkan cukup hingga ongkos pulang tiba kembali ke rumah, maka perlu dilakukan perencanaan pengeluaran dalam perjalanan.

Tentu itu, baik untuk akomodasi, transportasi dalam kota, makan, tiket ke tempat wisata lokal, maupun jajan ala kadarnya. 

Karena penginapan lebih sering ditinggal, biasanya penginapan yang dipilih adalah penginapan yang tidak mahal dan nyaman. 

Tiket pesawat pergi dan pulang pun biasanya sudah dibeli beberapa minggu sebelum keberangkatan demi mendapatkan harga yang bisa selisih lumayan dibandingkan jika membeli menjelang hari keberangkatan. 

Apalagi jika berencana mau membawa pulang oleh-oleh, maka keuangan harus direncanakan dengan cermat. 

Aku pernah punya pengalaman terlambat memesan tiket kereta api. Awalnya, akan membeli tiket kelas ekonomi. Harga sudah dicek, tempat duduk pun sudah dipilih. 

Namun, karena terlambat memesan tiket, padahal sedang season peak, aku harus membeli tiket kelas eksekutif. Tiket kereta api kelas eksekutif itu harus dibeli karena tiket pulang sudah dibeli. :) 

Dan perbandingan ongkos antara tiket kereta api di 2 kelas tersebut cukup untuk beli oleh-oleh. Hadeuuuuh.. 

2. Hemat dan mengelola keuangan

Tidak semua orang mempunyai donatur pribadi untuk mengongkosi perjalanannya. Sehingga hemat, mengelola uang pribadi secara efektif dan efisien adalah langkah awal menyusun langkah menuju jalan-jalan seru. Yuk, berhemat!

Tujuan yang jelas - dalam hal ini melakukan perjalanan- menolongku fokus untuk menata daftar belanja dan jajan setiap kali ke minimarket. Tidak fokus menyebabkan daftar belanja lebih panjang dari rel gerbong kereta api. Hehehe.. :)

Gerak masih dibatasi oleh pandemi, berhemat harus jalan terus! :)

3. Mempersiapkan fisik bugar

Selain tempat yang dikunjungi dan dana yang harus disiapkan untuk kebutuhan selama perjalanan, aku juga mempersiapkan fisik. 

Tempat yang baru dan perbedaan zona waktu akan sangat mempengaruhi kesehatan fisik karena ada beberapa penyesuaian, sehingga tubuh mudah merasa lelah. Keuntungan dari mempersiapkan perjalanan, aku harus disiplin berolahraga. 

Olahraga ringan yang sering aku lakukan ketika mempersiapkan diri melakukan perjalanan adalah jogging. Jalan kaki ringan yang dilakukan secara rutin menolong tubuh tetap bugar.

4. Riset kecil-kecilan tempat yang akan didatangi

Ancer-ancer tempat yang akan didatangi akan menolong seberapa banyak uang jajan yang di hemat, seberapa banyak waktu yang akan digunakan untuk menikmati satu lokasi dan berapa lokasi yang bisa dikunjungi dalam sehari.

Puluhan blog dikunjungi, puluhan catatan perjalanan dibaca dan ratusan foto dilihat demi memilih dan memutuskan lokasi yang akan dikunjungi. 

Kalaupun dalam satu kota tidak bisa semua tempat entah wisata sejarah, wisata alam maupun wisata kuliner dikunjungi, namun riset kecil-kecilan mampu mendorong keinginan untuk mendatangi sebuah kota menjadi lebih besar.

***

Jika memilih 3 kota di Indonesia yang paling (sangat)  ingin dikunjungi, aku akan mengunjungi kota apa, ya? Jika memilih 1 kota di Indonesia yang paling diinginkan untuk menetap di sana, aku akan memilih kota apa, ya? 

Menunggu waktu baik, keadaan membaik demi melakukan perjalanan lagi. (RS)

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun