Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Kehilangan

15 Januari 2021   10:52 Diperbarui: 15 Januari 2021   23:40 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sedang membaca komentar di sebuah setatus milik kerabat yang sekaligus karib dan sahabat. Dia menerima kalimat penghiburan karena kehilangan seorang yang sangat dikasihinya.

Ada sebuah komentar menarik diantara yang lainnya. Kelak kau akan mengerti. Kalimat ini sungguh tidak biasa diungkapkan.

Aku melihat hal ini dari sisi yang berduka. Dari titik yang menitikkan air mata. Bagaimana dia mengerti? Dia sedang berduka. Bisakah engkau menunggu, karena dia sedang berduka kini.

Bisakah kau datang sebulan lagi. Oh, tidak.. Datanglah 1 minggu lagi lalu ungkapkan kalimat itu.

Dia tidak ingin mengerti sekarang. Dia hanya ingin berduka sekarang.

Dia belum ingin menerima nasehatmu. Atau frasa-frasa yang kau sangka ada oase hibur dan lipur.

Bukannya dia tidak butuh nasehat itu ataupun hiburan darimu.

Beri dia waktu. Beri dia ruang.

Beri mereka waktu. Beri mereka ruang.

Biarkan dia berduka. Biarkan mereka berduka.

Karena hanya yang pernah saling memiliki yang akan me-rasa kehilangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun