Mohon tunggu...
nety tarigan
nety tarigan Mohon Tunggu... Konsultan - Perempuan AntiKorupsi

Bekerja dengan masyarakat khususnya anak dan perempuan untuk mendorong mendapatkan keadilan

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Padanya Juga Melekat Hak Asasi Manusia

30 Mei 2019   08:17 Diperbarui: 30 Mei 2019   09:34 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sering sekali setelah habis kejadian konflik antara masyarakat tertentu dengan aparat penegak hukum, pengamat hukum memperhatikan terkait dengan ada atau tidaknya pelanggaran "Hak Asasi Manusia". 

Jika kita mengulang kejadian tanggal 21 dan 22 Mei 2019 dimana ada korban meninggal, membuat para pengamat hukum geram dan mengeluarkan pernyataan terkait adanya penggaran HAM dan meminta negara untuk mengusutnya.

Jika kita mendengar  pernyataan dari penggaran HAM yang dituliskan oleh para pakar hukum dibawah lembaga yg kredibel tersebut sebenarnya pada level masyarakat terjadi pro dan kontra. Bagi yang pro terhadap demo tanggal tersebut jelas mendungkung pernyataan lembaga tersebut sedangkan yang kontra atas demo tersebut terpecah pandangan ada yang pro dan ada yang kontra terhadap pernyataan tersebut. 

Melihat fenomena tersebut, mari Kita coba melihat secara detail dimanakan Kita meletakan HAM pada konteks kejadian tersebut serta mencari tahu bagaimana Kita menanggapi pernyataan dari lembaga tersebut. 

Yang pertama adalah Hak Asasi Manusia melekat pada diri Manusia itu sendiri sejak dia lahir, mau dia Kerja sebagai polisi yang saat itu dia harus menjaga keamanan negata pun sebenarnya HAM itu melekat padanya; demikian juga masyarakat yang turut pada demo ataupun yang turut pada kerusuhan ataupun yang disebut perusuh. 

Yang kedua, HAM yang Kita miliki harus dihormati bukan saja negara menghormati HAM setiap individu warga negara akan tetapi Kita sebagai pemilik HAM juga harus menghormati HAM orang lain yang mereka miliki termasuk HAM yang melekat di diri bapak Polisi.

Yang ketiga adalah HAM harus dilindungi oleh negara, nah kata dilindungi sebenarnya hadir ketika kata diberikan dan dihormati itu lahir, akan tetapi kata dilindungi oleh negara kadang-kadang menimbulkan pengertian bagi beberapa orang Untuk menuntut kepada negara tanpa melihat bahwa setiap orang punya HAM yang melekat juga serta menghormati HAM juga. 

Konteks kejadian  demo di depan bawaslu dan kerusuhan dibeberapa titik di Jakarta sering lupa bawa polisi dan anggota TNI padanya melekat HAM. Yang paling melekat HAM pada mereka adalah hak untuk hidup. 

Ketika pendemo dan perusuh mulai memanggil mereka dengan kata "anjing" ataupun kalimat yang Tidak benar lalu menimpuk dengan batu dan barang tajam lainnya serta petasan, mungkin mereka yang melakukan lupa bahwa hal tersebut berpotensi membuat mereka aparat penegak hukum dapat luka dan bisa kehilangan nyawa juga. 

Tuntutan masyarakat dengan membakar ban dijalan ataupun membakar tempat usaha juga membuat hilangnya HAM  terhadap ekonomi selain itu mejarah warung hal tersebut juga mengambil HAM seseorang terhadap ekonomi tapi juga hidup yang kayak Karena penghidupannya hilang.

Dilemma terhadap melindungi HAM warga negara juga lahir ketika pandangan warga memandang bahwa aparat penegak hukum  adalah bagian dari negara yang berkwajiban melindungi HAM warga dan warga berhak untuk memaki-maki penegak hukum dan melukainya serta berlaku kasar terhadapnya. Warga juga merasa bahwa memiliki Hak Untuk menyampaikan suaranya di depan umum dan hal tersebut tidak boleh dihalang halangi oleh negara, tetapi mengabaikan bahwa warga lain juga memiliki hak untuk hidup tanpa rasa Takut dan hal tersebut juga dilindungi oleh negara. 

Dilemma juga ketika orang tua sebagai perpanjangan tangan negara untuk melindungj hak anak ternyata membiarkan anak turut pada demo dan terjerembat dalam kerusuhan dan ada yang meninggal. Warga menuntut bahwa negara harus bertanggungjawab Jawab terhadap hal tersebut yang membuat kematian; tanpa melihat sisi mengapa orang tua mengijinkan Anak-anak ikut demo, Apakah ada per masalah pendidikan dalam sekolah dan pemdidikan dalam keluarga? Yang pasti negara kembali harus mempertanggungjawabkan.

melihat kejadian itu semua, dapat dipastikan negara dapat melindungi dan menjamin HAM warga negara “jika  saja setiap warga negara memahami bahwa semua  warga negara orang memiliki hak yang sama dan  menghormatinya satu dengan yang lain.” Mari Kita hormati dan lindungi Hak orang lain Untuk Indonesia lebih damai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun