Mohon tunggu...
Neny Silvana
Neny Silvana Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Unik, ekspresif, menarik.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pengalaman Berhaji di Makkah

13 Oktober 2013   10:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:36 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suami bilang "Aku ingin, kamu mengingatku sama besar dengan kamu mengingat Allah. Lantunkan doa yang baik untukku, untuk kita dalam setiap sholatmu". Langsung meleleh serasa menjadi istri sholehah haha. Semoga ini bukan rayuan gombal karena  nggak mau beliin emas hihi. *dipositifkan.

Ada pengalaman aneh apa selama di Makkah?

Pernah ada yang menyapa dengan suara laki-laki "assalamualaikum" sangat jelas. Lalu aku jawab, "waalaikum salam" tapi ketika dilihat orangnya nggak ada. Pernah ketika selesai tawaf, ada yang menggandeng tanganku, kerasa banget. Ketika ingin tau siapa yang menggandeng, taunya orangnya nggak ada. Dan pengalaman yang paling menarik ketika umroh (tawaf) mengelilingi kabah, ada 2 ibu-ibu berumur, menggapai pundakku. Kedua ibu-ibu itu  minta tangannya diraih. Lalu aku menarik tangan wanita berjubah hitam itu ke pundakku. Dan tangan wanita berbaju putih satunya lagi ke pinggangku. Meminta mereka memegang dengan kencang, hanya dengan bahasa isyarat. Saat itu penuh luar biasa, baju basah dengan keringat, berdesak-desakan.

Entah berapa putaran, kedua wanita itu mengikutiku dengan penuh air mata dan tak henti membaca doa. Dua wanita dari negara yang berbeda. Karena aku ingin menyentuh kabah, aku memisahkan diri. Kedua wanita tersebut tanpa bicara, mengusap kepalaku berkali-kali dan mencium wajahku. Hanya tatapan terima kasih dengan air mata. Aneh, selain di kabah, aku juga "puluhan kali" dicium dan dipeluk wanita tidak dikenal di beberapa tempat. Insyaallah pertanda baik.

Pernah bertemu lelaki usia sekitar 55 tahun,  wajahnya seperti ayahku. Bolak balik menatap, hanya menatap selama berjam-jam. Tanpa menyapa. Berhidung macung, berkulit putih merah, berjenggot. Berasal dari cina, bener-bener mirip ayahku. Ayahku sudah meninggal 10 tahun yang lalu. Miss u dad, semoga surga menjadi tempatmu. Oya, sepertinya banyak ibu-ibu yang memeluk dan menciumku,  karena aku nggak punya ibu dari usia 5 tahun dan pengen banget tau rasanya punya ibu.

*bersambung, sudah ngantuk. Lanjut besok ya hehe. (ditulis sebagai buku harian dokumentasi perjalanan ibadah haji berdua suami)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun