"Apakah makanan gratis berarti kita harus kompromi soal keamanan?"
Program makan bergizi gratis memiliki tujuan yang sangat mulia terutama memperbaiki status gizi, meningkatkan konsentrasi belajar dan mengurangi stunting.
Jika anak makan makanan bergizi seimbang --- cukup karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral --- tubuh bisa membangun sel baru, memperbaiki jaringan, menjaga imunitas, tumbuh optimal, otak lebih optimal dan bisa berperan penting dalam mencegah stunting pada 1000 hari kehidupan anak.
Siapa yang tidak mau anaknya memperoleh pemenuhan gizi, tumbuh lebih optimal, otak lebih optimal dan tidak mengalami stunting. Akan tetapi, realitanya anak-anak tidak mendapatkan gizi yang cukup. Justru terdapat kelalaian dalam standar keamanan pangan yang menyebabkan keracunan masal dan terus terjadi.
Tentu setiap orang tua menginginkan anak-anaknya mendapatkan asupan gizi yang cukup, tumbuh sehat, memiliki perkembangan otak yang optimal, serta terhindar dari risiko stunting. Pemenuhan gizi yang baik sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, termasuk kemampuan belajarnya di masa depan.
Namun kenyataannya, banyak anak masih belum memperoleh gizi yang memadai. Lebih buruk lagi, sering terjadi kelalaian dalam menjaga standar keamanan pangan, yang bukan hanya menghambat pemenuhan gizi, tetapi juga menyebabkan insiden keracunan massal yang terus berulang.
Tapi memang, sering kali makanan "gratis" sering kali dipandang sekadar pemenuhan kebutuhan atau eksekusi program tanpa mempertimbangkan kualitas dan keamanan yang ketat.
Akibatnya, kontrol terhadap bahan, pengolahan, hingga penyajian sering diabaikan, membuka peluang terjadinya masalah kesehatan seperti keracunan atau kekurangan zat gizi penting.
Kasus-kasus keracunan ini bukanlah insiden terpisah, melainkan gejala dari absennya sistem keamanan pangan yang ketat dalam pelaksanaan program.
Menurut Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), penerapan prinsip Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih sangat minim. Padahal, HACCP adalah standar penting dalam menjamin keamanan pangan.