Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mencegah Politisasi Harga Sapi Bali di Timor

11 Agustus 2020   13:00 Diperbarui: 11 Agustus 2020   13:16 3002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sapi Bali | Freepik

Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, Malak dan Hetis menjadi polemik baru dalam peternakan sapi di Pulau Timor saat ini. Sapi yang memiliki Malak dan Hetis dinilai dengan jumlah uang yang lebih sedikit dibandingkan dengan sapi yang tidak memiliki Malak dan Hetis.

Para peternak dilema dengan harga jual demikian. Jika mereka tidak menggunakan Malak dan Hetis pada ternak sapi maka konsekuensinya adalah rawan dicuri oleh orang lain. Jika mereka menggunakan Malak dan Hetis maka konsekuensinya adalah sapi dihargai dengan nilai uang yang tidak objektif.

Menurut para pedagang, Malak menimbulkan luka bakar permananen yang dapat menyebabakan harga kulit ternak menjadi lebih murah sehingga wajar jika sapi yang memiliki Malak dihargai dengan murah. Sedangkan Hetis tidak memiliki alasan yang jelas.

Rata-rata harga kulit sapi yang baik berkisar dari 450 ribu -- 600 ribu rupiah jika dihargai 11 ribu - 12 ribu per kilogram. Jika harga sapi yang memiliki Malak dan tidak memiliki Malak memiliki perbedaan yang sangat besar maka jelas bahwa alasan tersebut dipolitisasi demi kepentingan pedagang.

Sesuai dengan pengamatan penulis, hanya sebagian masyarakat yang mengetahui alasan sapi yang memiliki Malak dan Hetis dihargai dengan murah sehingga kesadaran untuk mencegah terjadinya politisasi harga sapi di lapangan pun sangat kecil.

Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu mengambil langkah tepat untuk menyelesaikan polemik ini sehingga tidak ada politisasi harga yang merugikan peternak.

Salam!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun