Indonesia merupakan salah satu negara yang melahirkan banyak unicorn seperti OVO (Fintech), Akulaku (Fintech), dan Blibli (e-commerce), Tokopedia, Bukalapak, Gojek, Tokopedia dana lainnya.
Sebagai the next unicorn Republik Indonesia, Jokowi akan memberikan perlakuan khusus yaitu dengan membentuk salah satu Kota Ekonomi Kreatif seperti Silicon Valley Amerika. Dimana, kota tersebut akan menjadi rumah bagi unicorn-unicorn Indonesia.
Sebenarnya Indonesia sudah memiliki Kota Ekonomi Khusus tetapi belum berjalan efektif. Data Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, hanya 6 Kota Ekonomi Khusus dari 12 Kawasan Ekonomi Khusus yang telah dibangun dan pertumbuhannya hanya sebesar 4,3 persen.
Dengan adanya Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif diharapkan dapat mengelola unicorn-unicorn Indonesia dan menghidupkan kembali Kota Ekonomi Khusus yang telah dibangun sehingga target Indonesia untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara bukan sebatas mimpi.
Baca: Langkah Indonesia Menuju Ekonomi Digital Terbesar di Asia Tenggara
Salah satu target yang disampaikan oleh Jokowi melalui pidatonya di acara Visi Indonesia adalah investasi. Ia bertekad mengundang investor-investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Selain membantu pertumbuhan ekonomi, dapat menambah lapangan pekerjaan sehingga ia berharap tidak ada yang alergi dengan investasi.
Menurutnya, selama ini sering terjadi pungli, izin yang berbelit-belit dan hambatan-hambatan investasi lainnya.
Untuk itu, target yang ditetapkan harus dikerjakan dengan fokus dan maksimal sehingga ia berani membentuk kementerian yang secara khusus menangani investasi bisnis di Indonesia.
Selain itu, pembentukan Kementerian Investasi untuk memangkas segala sesuatu yang menjadi problem investasi selama ini.
Sedangkan untuk kementerian yang akan digabungkan, Presiden Jokowi belum mau buka-bukaan dan meminta publik sabar menunggu dan tidak berspekulasi lebih jauh.
"Nanti kalau sudah waktunya tahu semua. Jangan nebak-nebak," kata Jokowi.