Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Alasan Pembentukan Dua Kementerian Baru

15 Agustus 2019   06:59 Diperbarui: 15 Agustus 2019   12:55 2761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi usai pembubaran TKN di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2019)-KOMPAS.COM/Insanuddin

Indonesia merupakan salah satu negara yang melahirkan banyak unicorn seperti OVO (Fintech), Akulaku (Fintech), dan Blibli (e-commerce), Tokopedia, Bukalapak, Gojek, Tokopedia dana lainnya.

Sebagai the next unicorn Republik Indonesia, Jokowi akan memberikan perlakuan khusus yaitu dengan membentuk salah satu Kota Ekonomi Kreatif seperti Silicon Valley Amerika. Dimana, kota tersebut akan menjadi rumah bagi unicorn-unicorn Indonesia.

Sebenarnya Indonesia sudah memiliki Kota Ekonomi Khusus tetapi belum berjalan efektif. Data Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, hanya 6 Kota Ekonomi Khusus dari 12 Kawasan Ekonomi Khusus yang telah dibangun dan pertumbuhannya hanya sebesar 4,3 persen.

Dengan adanya Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif diharapkan dapat mengelola unicorn-unicorn Indonesia dan menghidupkan kembali Kota Ekonomi Khusus yang telah dibangun sehingga target Indonesia untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara bukan sebatas mimpi.

Baca: Langkah Indonesia Menuju Ekonomi Digital Terbesar di Asia Tenggara

Salah satu target yang disampaikan oleh Jokowi melalui pidatonya di acara Visi Indonesia adalah investasi. Ia bertekad mengundang investor-investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Selain membantu pertumbuhan ekonomi, dapat menambah lapangan pekerjaan sehingga ia berharap tidak ada yang alergi dengan investasi.

Menurutnya, selama ini sering terjadi pungli, izin yang berbelit-belit dan hambatan-hambatan investasi lainnya.

Untuk itu, target yang ditetapkan harus dikerjakan dengan fokus dan maksimal sehingga ia berani membentuk kementerian yang secara khusus menangani investasi bisnis di Indonesia.

Selain itu, pembentukan Kementerian Investasi untuk memangkas segala sesuatu yang menjadi problem investasi selama ini.

Sedangkan untuk kementerian yang akan digabungkan, Presiden Jokowi belum mau buka-bukaan dan meminta publik sabar menunggu dan tidak berspekulasi lebih jauh.

"Nanti kalau sudah waktunya tahu semua. Jangan nebak-nebak," kata Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun