Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Beranikah Jokowi Menyelesaikan Misteri di Balik "Sexy Killers"?

8 Juli 2019   15:19 Diperbarui: 8 Juli 2019   21:41 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivis peduli lingkungan di Kalimantan Timur melakukan aksi tolak oligarki tambang di pilpres 2019 (Foto: Istimewa)

Akibatnya, selain mencemari udara dan air, produksi pertanian seperti hasil pertanian seperti kelapa sawit pun menurun.

Tambang batubara ini yang direncanakan menjadi tambang batubara terbesar di Asia Tenggara juga menjadi momok bagi para nelayan di Kalimantan.

Lokasi yang tidak jauh dari pantai dan transportasi pengangkutan batubara melalui laut menimbulkan pencemaran laut. Akibatnya, ikan dan terumbu karang yang menjadi mata pencaharian utama penduduk setempat terancam punah.

Lebih parahnya lagi, pada tahun 2014, masyarakat yang menolak pertambangan dengan cara tidak menjual tanah harus berakhir di balik jeruji besi.

Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berkepanjangan. Tidak adil jika orang lain menari di atas penderitaan orang lain. Apalagi mereka yang dipercaya menjadi pahlawan bagi masyarakat malah menjadi penindas.

Oleh karena itu, ini menjadi PR serius yang harus diselesaikan Jokowi. Pemerintah harus berani mengintervensi para pemegang saham sehingga dalam pengelolaan tambang batubara tidak serta merta dilakukan tetapi harus memperhatikan rakyat kecil yang mengalami dampak negatifnya.

Memang sebuah dilema bagi pemerintah dimana harus memenuhi kebutuhan lainnya tetapi mengakibatkan sebagian orang menderita. Tetapi, pertambangan batubara bisa disiasati dengan cara lain yang tidak hanya hadir sebagai pembawa malapetaka tetapi membawa keuntungan bagi kebanyakan orang termasuk daerah sekitar.

Yang perlu diperhatikan adalah manajemen birokrasi pertambangan sehingga tidak ada tindakan premanisme di lapangan yang merugikan masyarakat sekitar.

Seharusnya kehadiran pertambangan batubara di Kalimantan ini tidak menjadi persoalan tetapi menjadi jawaban bagi persoalan kemiskinan yang dialami masyarakat selama ini.

Yang perlu dilakukan oleh Jokowi saat ini adalah mengembalikan kesejahteraan petani sekitar, irigasi untuk air bersih, mencegah polusi udara dan air akibat tambang dan menjaga kelestarian laut dan segala isinya untuk mata pencaharian para nelayan tetapi tetap menjalankan tambang batubara yang ramah lingkungan.

Akan tetapi, beranikah Jokowi mengintervensi orang-orang yang berada di balik kesuksesannya? Seperti Luhut Panjaitan dan Ma'aruf Amin? Jokowi harus berani demi rakyat, siapa pun dia harus tunduk pada pemerintah demi kepentingan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun