Andai pada poin dua tetap sama, untuk menentukan posisi di klasemen akhir dengan melihat jumlah gol yang dibuat masing-masing tim di fase grup bersangkutan. Sederhananya, ketika ada dua atau lebih memiliki selisih gol sama, misal +2, jumlah gol yang dicetak oleh tim bersangkutan akan menjadi penentu. Contoh: Tim A mampu mengemas 5 gol, dan Tim B mencetak 6 gol. Selisih gol sama yakni +2, Tim B yang berhak berada di atas Tim A.
Head to Head Poin
Ketika poin pertama hingga ketiga masih sama, maka penentuan selanjutnya menggunakan head to head poin. Artinya ketika ada dua atau lebih tim yang memiliki poin sama, selisih gol sama, dan jumlah gol memasukkan yang sama, maka ditentukan berdasarkan head to head tim bersangkutan.
5. Head to Head Selisih Gol
Andai masih sama, langkah berikutnya adalah memperbandingkan selisih gol dari tim yang bersangkutan.
6. Head to Head Jumlah Gol Memasukkan
Andai masih sama, akan ditentukan dengan perbandingan jumlah gol memasukkan tim terkait.
7. Poin Fair Play
Masih sama lagi, bakal menggunakan penghitungan poin fair play. Yakni berdasarkan perolehan kartu kuning dan merah tim bersangkutan dalam setiap laga di fase grup. FIFA sendiri memang menghitung poin fair play masing-masing tim yang berlaga.
8. Undian FIFA
Langkah pamungkas andai dari poin-poin sebelumnya masih sama, penentuan tim yang lolos sekaligus posisi di atas, akan dilakukan undian.
Berdasarkan cara menentukan yang sudah saya jelaskan, andaikan dini hari tadi Islandia mengalahkan Kroasia dengan skor 2:1 seperti Argentina mengalahkan Nigeria maka Argentina dengan tepaksa harus mengangkat koper. Mengapa? Inilah hitung-hitungannya. Karena sama-sama memiliki poin 4 maka penentuannya melalui selisih gol.