Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Pantun Kontemporer (2024), 13. Pantun Seloka (2024) 14. Cerita Anak Tema Lebaran KPPJB (2024), 15. Sisindiran KPPJB, 16. Puisi Trilogi Ritus Katarsis Situ Seni (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengapa Ada Polisi dan Tentara di Sekolah?

1 Februari 2023   21:11 Diperbarui: 1 Februari 2023   21:13 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumen Pribadi Neni Hendriati

"Bapak berdua datang ke sini karena ingin berkenalan dengan kalian, anak-anak SDN 4 Sukamanah. Bagaimana? Senang, tidak?"

"Senang!"

"Nah, kalau senang, Bapak ingin berpesan kepada kalian, sehubungan dengan maraknya penculikan anak saat ini.  Kalian jangan sekali-kali mau diajak oleh orang tak dikenal. Diberi makanan atau permen, tidak boleh diterima. Pulang sekolah kalian harus langsung ke rumah. Paham?"

"Paham, Pak!'

"Sebagai anak yang baik, kalian harus menegakkan kedisiplinan dan kejujuran, di mana pun kalian berada. Apakah kalian anak yang disiplin dan jujur?"

"Iya, Pak!" anak-anak mantap menjawab.

Cukup banyak materi aktual yang disampaikan oleh kedua aparat itu secara bergiliran, hingga tibalah Pak Bondan berbicara di mikrofon kembali.

"Bapak ingin mengetes kalian, ya! Siapa yang tahu, kapan Indonesia merdeka? Silakan acungkan tangan!"

Anak-anak hampir semua mengacungkan tangan. Pak Bondan menunjuk salahsatu dari mereka untuk maju ke depan.

Sepanjamg acara, ada enam pertanyaan yang dilontarkan, sehingga  total ada enam orang anak yang maju ke depan. Dan, tak disangka-sangka, anak-anak pemberani itu mendapat reward berupa uang masing-masing Rp 10.000,00 dari Pak Bondan. Wah, beruntung sekali mereka!

Acara bersama babinsa dan babinkamtibnas berlangsung dengan akrab dan meriah. Rasanya, kami tak ingin berpisah. Tetapi, waktu jualah yang memisahkan, karena Pak Bondan dan Pak Yadi harus mengikiti kegiatan apel pagi  pukul 08.00 di kantornya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun