Oleh Neni Hendriati
Hari ini Bu Ida merasa tak enak badan. Tetapi dia tetap memaksakan diri ke sekolah. Ia selalu khawatit dengan anak-anak di sekolah. Takut ada apa-apa bila dirinya absen. Maklum, anak-anak kelas enam sudah remaja, sudah mulai pubertas.
Pelajaran pertama, Bahasa Sunda. Anehnya, di pelajaran ini, anak-anak kurang lancar dalam membaca, terutama di bagian kata yang memakai diftong "eu", tampak begitu sulit bagi mereka! Mereka tampak asing dengan bahasanya sendiri. Satu persatu mereka bergiliran membaca nyaring, hingga waktu usai.
"Anak-anak, selanjutnya pelajaran olahraga, ka..."
"Horeeee...!" kalimat Bu Ida belum juga usai, anak-anak sudah berjingkrak-jingkrak. Pelajaran olahraga memang favorit, seng ada lawan! Hehe..
"Halo!" Bu Asri menyapa siswanya, dengan harapan, mereka akan tenang.
"Hai....!" Anak-anak menjawab serempak.
Kelas pun menjadi hening.
"Anak-anak, hari ini tadinya Ibu tidak akan ke sekolah..."
"Kenapa, Bu?" tanya Annisa.
"Kepala Ibu terasa pusing, Nak! Saat pelajaran olahraga nanti, Ibu akan ke Puskesmas. Baik-baik, ya, semua!"