Mohon tunggu...
NENI RATNA YULIANI
NENI RATNA YULIANI Mohon Tunggu... Administrasi - Membaca Dan Menulis Adalah Dua Sejoli

Saya, seorang ibu rumah tangga biasa yang juga seorang ibu bekerja, yang suka banyak hal untuk dikerjakan. Saya suka menulis, meskipun hanya sebatas untuk disimpan sendiri sebagai catatan pribadi atau bisa disebut sebagai diary sehari-hari saya. Saya suka membaca, apa saja. Dari mulai novel, surat kabar, majalah, dan lain-lain. Menyanyi pun saya suka, tapi hanya sebatas menyanyi di rumah, tidak untuk tampil di depan umum. Memasak pun saya suka, tapi juga sebatas untuk makanan biasa yang tidak memerlukan perlengkapan lengkap. Yang paling terkini yang masih saya lakukan adalah berkebun, menanam dan merawat tanaman hias. Saya juga senang bermedsos. Saya punya akun Facebook, Instagram, Twitter, dan bahkan punya channel Youtube, di mana saya bisa mengunggah video dari kegiatan saya berkebun dan merawat tanaman hias. Sisanya, saya suka nonton film. Saya suka film apa saja, tetapi saya paling suka dengan film drama, film detektif, dan film biografi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Naik Kereta Api dari Masa ke Masa dan Sejuta Kenangannya

28 September 2022   16:09 Diperbarui: 1 Oktober 2022   14:30 1465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbong Eksekutif Kereta Argo Bromo Anggrek Jakarta-Surabaya (Dokumentasi pribadi)

Stasiun Kota Malang-Jawa Timur (Dokumentasi pribadi)
Stasiun Kota Malang-Jawa Timur (Dokumentasi pribadi)

Yang selanjutnya adalah perjalanan kereta dengan teman-teman ke Jogja, di tahun 1997-an. Meskipun menggunakan kereta dari Gambir, apakah kereta Argo Bromo atau bukan, saya lupa namanya, waktu itu masih bisa dijumpai penumpang berdiri, artinya jumlah penumpang tidak harus pas dengan jumlah kursi, pembelian tiket pun masih secara manual, menggunakan tiket kertas yang disobek atau dibolongi oleh petugas ketika melakukan pemeriksaan tiket. 

Berbeda dengan kereta jaman now, baik kelas ekonomi, maupun kelas eksekutif, selain jumlah penumpangnya akan sesuai dengan jumlah kursi yang ada, seluruh gerbong sudah dilengkapi dengan AC, pembelian tiket pun sudah secara online.

Seandainya ingin membeli tiket go show atau secara langsung, harus dilakukan di hari H 3 jam sebelum keberangkatan, itu pun kalau ada penumpang yang tiba-tiba membatalkan keberangkatannya. Kalau tidak, ya kita tidak akan bisa juga mendapatkan tiket go show tersebut. 

Sayangnya, perjalanan Jakarta-Jogya dan perjalanan pulang Jogya-Jakarta pun, adalah perjalanan kereta di malam hari.

Jadi saat itu, tidak bisa menikmati pemandangan di luarnya. Namun tetap, bagi saya, akan menjadi kenangan indah, karena waktu itu, dengan kereta juga, saya bisa menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di kota gudeg, dan kemudian berwisata di kota Jogya dan sekitarnya, mengunjungi Jl. Malioboro yang terkenal itu, Keraton Yogyakarta, termasuk juga mengunjungi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang yang tidak jauh dari kota Jogya.

Yang cukup sering menggunakan kereta api dengan jarak yang dekat, adalah ketika berpergian ke kota Bandung dan ke kota Sukabumi. Baik perjalanan ke Bandung maupun ke Sukabumi, durasi perjalanannya hanya kurang lebih  3 jam saja. 

Untuk bepergian ke kota Bandung, saya biasa menggunakan kereta Argo Parahyangan yang berangkat dari Stasiun Gambir Jakarta di pagi hari.

Dengan harga tiket kelas ekonomi Rp 80.000, sementara untuk harga tiket kelas eksekutif  Rp 120.000. Banyak panorama indah tersaji sepanjang perjalanan kereta Jakarta-Bandung, terlebih ketika memasuki alam priangan yang mempesona, pemandangan alam yang hijau dari lembah dan pegunungan seperti memanjakan mata yng memandangnya.

Begitu pun dengan perjalanan kereta ke Sukabumi, panorama yang disuguhkan dari balik jendela kereta sungguh menakjubkan.

Dari arah Bogor menuju Sukabumi, di wilayah Maseng, kita sudah mulai disuguhi pemandangan pegunungan hijau dan lembah nan cantik, serta sungai yang berkelok-kelok dengan airnya yang jernih, di kejauhan dari balik jendela kereta. Selanjutnya, kita akan semakin banyak disuguhi pemandangan cantik nan mempesona sepanjang perjalanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun