Mohon tunggu...
Neng Sumiyati
Neng Sumiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Humaniora, Uin Maulana Malik Ibrahim Malang

جرب ولاحظ تكن عارفا

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Senyumku Dihakimi

29 Maret 2021   11:30 Diperbarui: 29 Maret 2021   11:40 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

banyak penghakiman melebihi tabiat diri

entah apapun selalu diukur dalam indrawi 

kemana nurani abadi yang merajai 

relung tiap manusia penuh kelembutan abadi 

ketika senyumku dihakimi 

terlihat mekar berseri 

namun nyatanya penuh duka 

mengendap dalam dada seperti duri 

bukan tak boleh menyembulkan isi kepala

tiap kepala manusia berbeda fakta 

pandai menjaga nyatanya lebih utama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun