Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Peringatan Hari Ibu, Momentum Perusahaan Ciptakan Lingkungan Kerja Ramah bagi Working Mom

22 Desember 2022   18:22 Diperbarui: 22 Desember 2022   18:35 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: kompas.com

Ibu pekerja kerap mengalami dilema, antara tetap bekerja atau di rumah saja mengurus keluarga, terlebih jika sudah memilili anak yang masih kecil. Jika memilih bekerja sering diliputi rasa bersalah karena meninggalkan anak-anak di bawah pengasuhan orang lain.  Membawa anak ke tempat bekerja juga bukan solusi karena perusahaan yang tidak mendukung.

Momen Peringatan Hari Ibu 22 Desember 2022 seharusnya menjadi momentum yang tepat untuk mengevaluasi kembali kondisi perempuan saat ini, terutama seorang ibu bekerja. Perempuan pekerja yang berstatus ibu kerap dihadapi isu peran ganda.

Selain itu, juga berhadapan dengan permasalahan isu kesenjangan gender. Ini yang membuat perempuan atau ibu bekerja kurang memiliki ruang gerak dan bekerja yang ideal. Kenyataannya, kesetaraan gender dapat memperkuat kemampuan satu negara untuk mengurangi kemiskinan dan membantu ekonomi nasional berkembang.

Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2021 jumlah persentase tenaga kerja formal perempuan cenderung lebih rendah dibandingkan laki-laki. Jika ditinjau menurut jenis kelamin, jumlah tenaga kerja formal perempuan baru mencapai sekitar 36,20 pesen. Jumlah ini jelas belum optimal.

Angka tersebut mencerminkan begitu banyak kendala yang harus dihadapi oleh perempuan, baik dari sisi ekonomi dan sosial. Padahal, perempuan pun berkontribusi lebih besar kepada perekonomian Indonesia.

Menyadari tantangan tersebut, P&G Indonesia menginisiasi berbagai kebijakan dan inovasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang ramah bagi orang tua dan anak. Dengan demikian, para ibu bekerja dapat terus berdaya dengan tidak lupa akan perannya mencetak generasi emas selanjutnya.

"Bagi kami, kesetaraan dan inklusi adalah fundamental. Di mana akses dan kesempatan yang setara untuk belajar, sukses, dan  berkembang tersedia bagi semua orang, baik secara eksternal maupun internal di lingkungan organisasi kami," kata Angela Hertiningtyas, Direktur Legal P&G Indonesia.

Pihaknya menyadari beberapa karyawan perempuan, tidak hanya berperan sebagai profesional namun juga memiliki peran sebagai orang tua. Bagi perusahaan, semua individu bernilai, setiap individu terlibat, dan setiap individu berkinerja terbaik pada puncaknya.

"Semangat inilah yang mendasari kami untuk memastikan bahwa elemen kesetaraan dan inklusivitas harus masuk ke dalam setiap kebijakan dan inisiatif bagi karyawan kami," katanya.

Bentuk dukungan tersebut dimulai dengan menyediakan fasilitas ruang laktasi yang kondusif bagi para Ibu pekerja di kantor. Ada juga daycare yang dibuka sejak tahun 2019 di pabrik di Karawang, Jawa Barat. Selain itu, disediakan pula shuttle car internal untuk karyawan perempuan yang sedang hamil.

Fasilitas daycare tersebut telah memenuhi pedoman standar TARA atau Taman Asuh Ceria dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).

Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan dan Lingkungan Kemen PPPA, Rohika Kurniadi Sari, menyampaikan standardisasi ini implementasi dari 5 arahan Presiden yang dimandatkan kepada Kemen PPPA khususnya terkait peningkatan peran Ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak.

"Hal ini juga sebagai bentuk negara hadir menjamin pemenuhan hak anak atas pengasuhan berbasis hak anak demi mewujudkan kualitas hidup anak. Bagaimana pun anak berhak mendapatkan pengasuhan kendati ibu bekerja," ujarnya.

Dokumentasi P&G Indonesia
Dokumentasi P&G Indonesia

Adanya daycare ramah anak/TARA menjadi penting karena anak yang terpisah sementara dari orang tua harus dipastikan mendapatkan hak pengasuhannya.  Orang tua harus terus meningkatkan kualitas hidup anak. Begitu juga  dengan keluarga atau lembaga lain yang menjadi pengasuh.

Dikatakan, banyaknya  perempuan pekerja yang ke luar dari pekerjaannya saat mereka memiliki anak dan sulit dalam membagi waktu, menjadi tantangan tersendiri dalam peningkatan peran perempuan di ranah publik atau dunia kerja.

Angela Hertiningtyas menambahkan, daycare ini sekaligus menjadi tempat pengasuhan anak pertama yang dikelola perusahaan yang meraih standarisasi tersebut. Ditunjang dengan para tenaga dan pakar yang tepat, sehingga anak-anak yang dititipkan juga akan diawasi kesehatannya.

P&G Indonesia juga menyediakan Lollyland yang bersifat temporary atau sementara. Diadakannya setiap tahun sebelum dan sesudah periode Idul Fitri atau Lebaran. Inisiatif ini hadir untuk mengakomodasi kebutuhan karyawan dalam mengasuh anak selama absennya asisten rumah tangga atau perawat.

Adanya fasilitas-fasilitas tersebut agar mereka dapat tetap memenuhi hak serta jaminan atas pengasuhan anak-anak mereka, tanpa dipungut biaya sepeser pun.

Sebagai informasi, di kantor pusat P&G Indonesia, sekitar 51 persen karyawannya  adalah perempuan. Sekitar 43 persen di antaranya sudah berkeluarga dan memiliki anak. Mempertimbangkan situasi tersebut, P&G Indonesia menerapkan kebijakan Flex@work.

"Di mana para karyawan diberikan fleksibilitas dalam menentukan jadwal dan lokasi kerjanya, melalui diskusi dengan atasan masing-masing serta divisi SDM," jelasnya.

Kesehatan mental juga menjadi perhatian perusahaan melalui program mentoring dan Employee Assistance Program (EAP). Program ini berguna membantu karyawan yang memerlukan dukungan profesional untuk kesehatan mental, termasuk para ibu bekerja yang rentan dengan stres.

P&G juga menggalakkan berbagai program pengembangan internal bagi para karyawan perempuan, agar mereka memiliki kapabilitas untuk memegang jabatan lebih tinggi dan mengemban tanggung jawab lebih besar di perusahaan.

Hasilnya, saat ini lebih dari 50 persen dari jajaran kepemimpinan P&G Indonesia diisi oleh karyawan perempuan. Perusahaan juga tengah berupaya mengekspansi inisiatif kesetaraan gender ke satu tingkatan di bawah leadership team, yakni di jajaran manajemen.

Sesuai arahan pemerintah, perusahaan juga menyediakan hak cuti hamil bagi pekerja perempuan (maternity leave) selama 3,5 bulan. Bahkan cuti ini bisa diperpanjang dengan tambahan 3 bulan sehingga total menjadi 6,5 bulan, jika dinilai memang terbukti dibutuhkan.

Uniknya, selain karyawan perempuan, P&G Indonesia juga menyediakan cuti berbayar bagi karyawan laki-laki (paid paternity leave) selama 2 bulan (60 hari), agar para karyawan laki-laki juga dapat mendukung istri pada masa krusial, terutama pada 1 bulan pertama usia anak dalam mengasuh dan merawat anak.

Bagi karyawan yang juga berperan sebagai orang tua, P&G Indonesia turut menjalankan inisiatif Wonder Mommies. Ini adalah bentuk support group untuk para karyawan perempuan yang memiliki anak.  Para ibu bisa berbagi informasi dan mendapatkan edukasi dari para pakar yang diundang dalam sesi-sesi daring atau tatap-muka, mengenai topik-topik seputar pengasuhan anak.

Saranathan Ramaswamy, Presiden Direktur P&G Indonesia, menambahkan, pihaknya berdedikasi membuat keluarga Indonesia, terutama para ibu bekerja, dapat terus berkembang dengan menyediakan dukungan, kebijakan dan sistem kerja yang setara dan inklusif.

"Tujuannya untuk menghapus mitos dan hambatan yang ada, agar setiap individu, khususnya karyawan perempuan dan ibu bekerja, mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan di setiap tahap kehidupan dan karir mereka," katanya.

Sebagai Advokat Pemberdayaan Perempuan G20, pihaknya berjanji untuk terus memastikan kesetaraan porsi suara dan pemimpin perempuan dalam bisnis dan mendukung pengembangan kemampuan pengusaha perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun