Jangan mencari-cari alasan. Jangan mencoba untuk membenarkan perbuatan yang sudah dilakukan. Mencari alasan itu biasanya disertai dengan kata "jika atau kalau". Sebaiknya to the point.
Selain itu, jangan juga menyalahkan pihak lain atau melemparkan kesalahan kepada orang lain bahwa dirinya melakukan kesalahan itu karena orang tersebut.Â
Bunyi surat permohonam maaf yang saya warnai dengan warna biru itu, secara tidak langsung dia melemparkan kesalahan kepada pihak lain dengan pernyataan yang menyudutkan.Â
Kan jadi tidak terlihat elok. Di awal meminta maaf, eh di akhir surat malah memancing kemarahan baru.
Kekinian, postingan komikus itu berbuntut panjang. Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid menyampaikan pihaknya tengah menyelidiki identitas pelaku yang dianggap telah menghina Iriana Jokowi. Penyidik telah menemukan unsur pidana di balik unggahan tersebut.
Sebagai pembelajaran atas kasus ini, dan jangan sampai kejadian serupa menimpa kita, apapun itu konteksnya, ada baiknya kita bijak dalam bermedia sosial.
Jejak digital itu tidak akan bisa hilang begitu saja meski sudah berusaha dihapus. Jangan sampai karena jari-jari sendiri, kita harus berhadapan dengan hukum. Terjerat UU ITE dan UU lainnya.
Demikian curahan hati saya yang sampai saat ini hati saya masih dibuat kezzall...!