Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hikmah dari Wafatnya Abu Thalib

27 September 2022   21:51 Diperbarui: 28 September 2022   15:20 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedekatan yang luar biasa dengan sang paman terjalin sedari kanak-kanak hingga masa kenabian.

Abu Thalib adalah seseorang yang telah banyak berjasa membantu dakwah Rasulullah. Saat Nabi Muhammad menerima wahyu dan mendakwahkannya, cinta Abu Thalib tidak berubah, meski ajaran yang dibawa keponakannya bertentangan dengan keyakinannya.

Sayangnya, hingga akhir hayatnya di usia 80 tahun, Abu Thalib tetap tidak mau mengucapkan kalimat tauhid "laa ilaaha illallah". Jika Abu Thalib masuk Islam, wibawanya di tengah kaumnya akan hilang.

Bahkan saat Rasulullah meminta Abu Thalib untuk mengucapkan kalimat ini di akhir hayatnya, dia tetap tidak mau untuk mengucapkannya.

Bisa jadi karena pengaruh sahabatnya, Abu Jahal, yang selalu berada di sampingnya. Abu Jahal selalu mengingat Abu Thalib untuk tetap mengikuti agama nenek moyangnya.

Abu Jahal adalah orang yang paling takut jika Abu Thalib masuk Islam. Itu sebabnya, Abu Jahal selalu setia menemaninya saat sakit. Saat Rasulullah SAW ingin melihat Abu Thalib saat menjelang ajalnya, Abu Jahal sudah terlebih dahulu mendampingi Abu Thalib.

"Ketika Abu Thalib hendak meninggal dunia, maka Rasulullah mendatanginya. Di sisi Abu Thalib ada Abu Jahal bin Hisyam dan 'Abdullah bin Abi Umayyah bin Mughirah.

Rasulullah berkata kepada Abu Thalib, "Wahai pamanku! Katakanlah 'laa ilaaha illallah', suatu kalimat yang dapat aku jadikan sebagai hujjah untuk membelamu di sisi Allah".

Maka Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah berkata, "Apakah Engkau membenci agama Abdul Muthallib?"

Rasulullah terus mengulang perkataannya, sampai Abu Thalib akhirnya tidak mau mengucapkannya. Dia tetap berada di atas agama Abdul Muthallib dan enggan untuk mengucapkan 'laa ilaaha illallah'." (HR. Bukhari no. 1360 dan Muslim no. 141)

Alasan mengapa Abu Thalib diberi siksaan ringan di neraka, salah satunya karena ia tidak pernah memusuhi Nabi Muhammad. Meski Abu Thalib tidak mempercayai kenabiannya dan tidak mau membaca syahadat, namun ia tidak mau bermusuhan dengan keponakannya itu. Abu Thalib tetap mendukung dakwah Nabi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun