Seperti biasa, usai shalat subuh saya membangunkan anak-anak untuk bersegera shalat subuh. Baru lanjut mandi dan pakai seragam.
Tentu saja setelah itu sarapan. Ini adalah aktifitas yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Bagi saya, sarapan sangat penting agar anak-anak bertenaga ketika beraktifitas di sekolah. Jadi tidak mengantuk dan bisa berkonsentrasi saat belajar.
"Mau sarapan apa Kak?" tanya saya pada anak pertama saya, Putik Cinta Khairunnisa.
"Kakak maunya roti kayak kemarin," jawabnya.
Maksudnya roti panggang telur mata sapi. Roti panggang yang di tengahnya ada telur mata sapi alias telur ceplok. Tapi kan sudah beberapa kali disajikan. Tidak ada yang baru.
"Bunda bikinin roti panggang menu baru aja ya," kata saya.
"Bund, Kakak mau bawa bekal," kata anak kedua saya, Annajmutsaqib.
Saya lantas ke dapur untuk menyiapkan sarapan buat anak-anak. Apa ya? Saya periksa-periksa ada roti tawar, ada keju, ada susu coklat kental manis, ada milo juga, ada telur ayam tinggal 4 butir lagi.
Boleh nih bikin roti panggang milo. Enak tidak ya kira-kira? Apakah anak-anak doyan?
Pertama-tama, 1 butir telur dikocok campur dengan sedikit susu cair dan 1 sendok makan milo, aduk-aduk.
Kemudian saya masukkan 1 lembar roti tawar ke dalam telur yang sudah dikocok hingga kedua permukaannya terlumuri. Angkat sisihkan, simpan di piring. Lalu kasih 1 lembar keju.
Selanjutnya masukkan lagi 1 lembar roti tawar ke dalam telur kocok, hingga kedua permukaannya terlumuri. Kemudian taruh di atas keju sehingga posisi keju berada di antara 2 roti tawar.
Panaskan wajan anti lengket, kasih margarin, panggang deh rotinya. Roti dibolak balik agar panggangannya merata. Selesai, taruh di piring.
Berikutnya, kasih susu kental manis di atas roti, terus taburi deh dengan susu bubuk milo. Taraa... jadi deh menu sarapan kali ini. Bagaimana, terlihat ok tidak?Â
Biar lebih kekinian saya kasih nama milo cheese toast. Biar seperti di resto-resto dan di hotel-hotel, yang diinggris-inggriskan. Belibet tidak ngomongnya?
Saya bikin 2 porsi lagi dengan cara yang sama. Jadi, ada 3 porsi yang saya bikin. Dua porsi untuk Kakak Putik dan Kakak Najmu, satu porsi lagi buat bekal Kakak Najmu.
Sajian sudah ready, saya sajikan di meja makan. Seperti biasa, saya minta anak-anak untuk mencobanya. Apakah enak? Apakah suka?
"Enak Kak?" tanya saya pada anak kedua saya, yang dijawab enak.
"Bagaimana, enak nggak Kak?" tanya saya pada anak pertama saya, yang dijawab enak.
"Tapi Kakak maunya roti panggang yang ada telur mata sapinya," katanya.
"Memang Kakak nggak bosan itu lagi?" tanya saya, yang dijawab "nggak".
Tapi habis juga itu seporsi roti panggang. Saya tawari apakah mau nambah lagi, anak-anak menjawab sudah kenyang. Dua lembar roti memang sudah cukup mengenyangkan. Terlebih rotinya agak tebal.
Alhamdulillah, sajian kali ini disukai anak-anak. Sebagai seorang ibu, jelas senang dong, menu sarapan bikinan saya habis tidak bersisa.Â
Demikian sarapan kali ini. Selamat beraktifitas.