Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendiri IDI, Dokter Pejuang Kemerdekaan RI, Bukan Pengkhianat Negeri

30 April 2022   09:56 Diperbarui: 30 April 2022   10:00 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dr. Zaenal Abidin (sumber: FB/Zaenal Abidin)

"Sebab mereka sadar sulit membuat dan menyamakan standar dokter Indonesia bila organisasi profesinya lebih dari satu," tuturnya.

Adanya oganisasi profesi tunggal ini untuk melindungi kehormatan masyarakat dari praktik dokter di bawah standar. Juga melindungi masyarakat dari perilaku dokter yang tidak terpuji karena melanggar moral etik profesi. 

"Selain tentu saja untuk menjaga kehormatan profesi dokter itu sendiri. Jadi, niatnya harus lurus untuk membela dan melindungi suatu kehormatan. Bukan melindungi yang salah," tandasnya.

Ia menuturkan, dokter-dokter Indonesia baru berkesempatan membentuk organisasi profesi pada 1948 karena sebagian besar dokter masa itu terjun dalam perjuangan kemerdekaan. 

Kesepakatan itu berlangsung pada 30 Juli 1950 di rumah dr. Soeharto (dokter kepresidenan saat itu) di Jl. Kramat 106 (kini Apotek Titimurni). 

Hadir mewakili Perthabin dr. Abdul Rasyid dan dari PDI tentu dr. Soeharto sendiri. Juga hadir dr. Bahder Djohan, dr. Seno Sastroamidjojo, dan lain-lain.

Pada pertemuan di rumah dr. Soehato disepakati untuk mendirikan organisasi profesi baru. Organisasi yang menjadi representatif dunia dokter dan kedokteran Indonesia baik di dalam negeri maupun di luar negeri. 

Mereka bersepakat membentuk organisasi dokter warga negara Indonesia (saja). Disepakati pula untuk menyelenggarakan Muktamar Dokter Warga Negara Indonesia pertama (22-25 September 1950).  

Disepakati Satu Wadah Tunggal

Dalam muktamar pertama tersebut disepakati membentuk organisasi profesi dokter warga negara Indonesia dengan nama Ikatan Dokter Indonesia. Kata "Ikatan" adalah usulan dr. Soeharto.

Terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Dokter Indonesia pertama adalah dr. Sarwono Prawirohardjo (Prof) yang juga dikenal sebagai pendiri LIPI. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun