Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Naik KRL, Tidak Ada Jarak Lagi di Antara Kita

10 Maret 2022   09:24 Diperbarui: 11 Maret 2022   09:16 2059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat masih diterapkan duduk harus berjarak (Dokumentasi pribadi) 

Kemarin siang, Rabu, 9 Maret 2022, ada pemandangan yang tidak biasa saat saya naik KRL Commuter Line dari Stasiun Citayam. Membuat saya terkesima, "wow, akhirnya..." 

Kebetulan kemarin saya ada agenda kegiatan di sekitar Cempaka Putih. Janjian sama teman kumpul di Stasiun Gondangdia, lalu naik taksi online. Biar bisa urunan. Kan jadi irit tuh hehehe... 

Pemandangan pertama yang saya lihat adalah gerbong kosong. Tidak penuh sesak. Mungkin karena siang dan hujan deras juga. Biasanya sih kalau tidak hujan sekalipun, di gerbong cukup banyak penumpang. 

Kedua, saya perhatikan di setiap bangku tidak ada lagi label-label dilarang duduk. Tanda silang atau tulisan larangan untuk duduk, sudah tidak ada lagi. Dicopot! 

Ya senang sih. Senang, karena itu artinya, peluang untuk mendapatkan duduk sangat terbuka lebar. Duduk menyempil pun, ayo. Dengan catatan, kalau penumpang yang duduk mau bergeser sedikit-sedikit hahaha... 

Kalau saat masih ada tanda silang dan tanda larangan, mau duduk saja tidak boleh. Langsung ditegur penumpang atau petugas. 

Jika kita sakit, atau ada lansia, atau dalam kondisi tertentu, petugas akan mencarikan tempat duduk. Yang jelas bukan di tempat dilarang duduk. Nah, sekarang bebas dong. 

Ketiga, tanda-tanda dua jejak kaki di lantai kereta yang menandakan penumpang harus menjaga jarak atau social distancing, juga tidak ada. 

Bersih! Benar-benar bersih. Kinclong. Glowing. Seperti wajah yang habis perawatan. 

Baguslah. Tidak efektif juga menurut saya, seorang pengguna setia KRL. Bagaimana mau social distancing coba jika penumpang banyak. 

Saat masih diterapkan duduk harus berjarak (Dokumentasi pribadi) 
Saat masih diterapkan duduk harus berjarak (Dokumentasi pribadi) 

Saya sering banget itu naik kereta dalam keadaan penuh sesak di masa pandemi Covid-19. Jadi, fungsinya buat apa dong? 

Masa memukul mundur penumpang agar naik kereta selanjutnya? Ya tidak mungkin juga kan? Belum tentu di kereta selanjutnya kosong melompong. 

Saya saja pernah berkali-kali mengalah dengan harapan kereta selanjutnya kosong. Eh, ternyata tidak juga. 

Ya kan tidak kelar-kelar jadinya. Belum lagi diburu waktu harus segera sampai di tujuan atau kantor atau rumah. 

Keempat, sepanjang perjalanan dari Stasiun Citayam hingga Stasiun Manggarai, tidak lagi terdengar pengumuman protokol kesehatan yang harus diterapkan penumpang. 

Imbauan itu biasanya berulang kali disampaikan petugas. Setiap kereta melaju dari stasiun, tidak lama ada pengumunan. Maksudnya, biar penumpang tetap waspada. 

Seperti penumpang harus menggunakan masker double, harus menjaga jarak, harus sering-sering mencuci tangan, terutama saat turun di stasiun tujuan menggunakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan yang sudah disediakan.

Penumpang juga tidak boleh mengobrol, tidak boleh menelepon, tidak boleh makan dan minum. Tidak boleh apa lagi ya? 

Pengumuman-pengumuman seperti itu sama sekali tidak terdengar oleh saya. Pun ketika saya transit naik KRL tujuan Jakarta Kota. Sama. Entahlah. 

kini tanda larangan duduk sudah dicabut (Dokumentasi pribadi) 
kini tanda larangan duduk sudah dicabut (Dokumentasi pribadi) 

Ternyata, katanya, memang syarat-syarat perjalanan dengan menggunakan KRL Commuter Line sudah berubah. Terhitung mulai kemarin, Rabu, 9 Maret 2022. Oh, begitu... 

Penghapusan syarat-syarat yang biasanya itu menyusul aturan penghapusan tes PCR-Antigen bagi pelaku perjalanan domestik. Nah, Kereta Rel Listrik (KRL) juga memberlakukan aturan terbaru, yakni duduk tidak lagi berjarak.

Aturan tersebut berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor 25 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dalam Negeri dengan Transportasi Perkeretaapian pada Masa Pandemi Covid-19 yang disahkan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri.

Sebelumnya, kuota penumpang KRL hanya dibatasi sebanyak 45 persen. Dengan diberlakukannya SE Nomor 25 Tahun 2022, kuota penumpang KRL bertambah menjadi 60 persen. 

Peningkatan kapasitas ini juga ditandai dengan pengguna kini dapat duduk tanpa berjarak. Begitu pernyataan VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, yang dikutip Kompas.com, Rabu, 9 Maret 2022.

Dengan adanya kelonggaran ini apakah penumpang tetap harus check in melalui aplikasi PeduliLindungi? Berdasarkan peraturannya sih tetap wajib ya. 

Penumpang wajib sudah divaksinasi dengan melakukan scan melalui aplikasi PeduliLindungi atau menunjukkan sertifikat vaksin sebelum naik KRL. Tapi, kemarin itu saya tidak diperiksa tuh, meski ada petugas yang stand by. 

Tidak apalah. Yang penting, saya memang sudah vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan kedua. Ada sertifikatnya. Sudah saya laminating juga hehehe... Nah, kalau dosis ketiga, belum sih. 

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan, aturan tak lagi menerapkan jaga jarak pada tempat duduk penumpang KRL memang berisiko terhadap penularan Covid-19. 

Namun, katanya, masyarakat perlu hidup berdampingan dengan virus SARS-CoV-2 itu.

Ya sih sependapat.

Sejalan dengan penanganan pandemi Covid-19 yang semakin membaik, sebaiknya kita tetap perlu mengikuti aturan dan protokol kesehatan.

Tetap disiplin memakai masker, sering mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumuman, dan membatasi mobilitas untuk kegiatan yang tidak penting-penting banget. 

Meski juga anak di bawah 5 tahun sekarang sudah boleh naik KRL. Tetap mengikuti protokol kesehatan secara ketat serta menggunakan KRL di luar jam-jam sibuk.

Ya memang sih Indonesia telah melewati puncak Omicron, tapi bukan berarti kita telah melewati masa kritis. Tetap waspada. 

Waspadalah, waspadalah, waspadalah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun