Saya sering banget itu naik kereta dalam keadaan penuh sesak di masa pandemi Covid-19. Jadi, fungsinya buat apa dong?Â
Masa memukul mundur penumpang agar naik kereta selanjutnya? Ya tidak mungkin juga kan? Belum tentu di kereta selanjutnya kosong melompong.Â
Saya saja pernah berkali-kali mengalah dengan harapan kereta selanjutnya kosong. Eh, ternyata tidak juga.Â
Ya kan tidak kelar-kelar jadinya. Belum lagi diburu waktu harus segera sampai di tujuan atau kantor atau rumah.Â
Keempat, sepanjang perjalanan dari Stasiun Citayam hingga Stasiun Manggarai, tidak lagi terdengar pengumuman protokol kesehatan yang harus diterapkan penumpang.Â
Imbauan itu biasanya berulang kali disampaikan petugas. Setiap kereta melaju dari stasiun, tidak lama ada pengumunan. Maksudnya, biar penumpang tetap waspada.Â
Seperti penumpang harus menggunakan masker double, harus menjaga jarak, harus sering-sering mencuci tangan, terutama saat turun di stasiun tujuan menggunakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan yang sudah disediakan.
Penumpang juga tidak boleh mengobrol, tidak boleh menelepon, tidak boleh makan dan minum. Tidak boleh apa lagi ya?Â
Pengumuman-pengumuman seperti itu sama sekali tidak terdengar oleh saya. Pun ketika saya transit naik KRL tujuan Jakarta Kota. Sama. Entahlah.Â