Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catat, Hari Ibu adalah Peringatan Perjuangan Pergerakan Perempuan Indonesia

25 Desember 2021   12:10 Diperbarui: 25 Desember 2021   12:11 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tanggal 22 Desember, Indonesia memperingati Hari Ibu. Masyarakat pun ramai-ramai mengucapkan Selamat Hari Ibu kepada ibu sebagai sosok yang telah melahirkan kita, yang tanpa lelah berjuang merawat kita, anak-anaknya. 

Sekian lama, masyarakat kita salah memaknai Hari ibu. Setiap tahun selalu saja dimaknai sebagai ungkapan terima kasih kepada sosok ibu. Kerancuan pemaknaan Hari Ibu ini terus berlanjut dari generasi ke generasi. 

Tidak salah juga memang. Makna ibu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di antaranya adalah 1. Wanita yang telah melahirkan seseorang; 2. Sebutan untuk wanita yang sudah bersuami; 3. Panggilan yang takzim kepada wanita baik yang sudah bersuami maupun yang belum;

Namun, Hari Ibu bukanlah semata-mata sebagai ungkapan terima kasih pada Ibu. Melainkan lebih kepada bagaimana kita merefleksikan perjuangan perempuan Indonesia sebelum masa kemerdekaan Republik Indonesia.

Karena itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) terus menyosialisasikan makna sesungguhnya Hari Ibu. Sebagai bentuk upaya meluruskan sejarah. Agar kelak generasi berikutnya tidak salah lagi memaknainya. 

Dalam diskusi khusus bertema 'Refleksi Kongres Perempuan Indonesia', Kamis, 23 Desember 2021, di Yogyakarta, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, menegaskan Hari Ibu adalah sebagai peringatan tentang perjuangan pergerakan perempuan Indonesia.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga (Dokpri)
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga (Dokpri)

"Peringatan Hari Ibu di Indonesia sejatinya adalah peringatan terhadap terselenggaranya Kongres Perempuan Indonesia yang pertama tahun 1928," tegasnya. 

Itu sebabnya, diskusi ini memilih lokasi
di Dalem Jayadipuran, Yogyakarta. Tempat ini adalah tempat berlangsungnya Kongres Perempuan Pertama pada 22 Desember 1928. Dipilihnya tempat ini untuk mengenang kembali perjuangan perempuan Indonesia kala itu. 

"Hari Ibu maknanya jauh lebih besar daripada penghormatan terima kasih pada sosok Ibu dalam keluarga," kata Bintang dalam diskusi yang juga diadakan secara virtual itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun