Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

McDanny dan Pentingnya Menjaga Lidah

20 Oktober 2021   09:01 Diperbarui: 20 Oktober 2021   09:12 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin ia baru menyadari memang lidah tidak bertulang. Atau baru memahami peribahasa 'mulutmu harimaumu'. Mungkin juga baru mendengar kata pepatah 'lidah lebih tajam daripada pedang'?

Atau jangan-jangan dia belum membaca hadist tentang pentingnya menjaga lisan? Sabda Rasullullah yang selalu dikutip banyak orang menjadi kata mutiara.

Dari 'Abdullah bin 'Amr, dari Rasulullah SAW bersabda, "Seorang Muslim adalah orang yang bisa menjaga lisan dan tangannya untuk tidak menyakiti Muslim lain." (HR Bukhari).

Mungkin ia ciut atau ketakutan. Terbukti, beberapa selang kemudian di akun Instagram-nya seperti dilihat pada Selasa (19/10/2021), sambil menangis McDanny memberikan klarifikasi. Ia meminta maaf atas ucapannya yang tidak saja menyakiti Habib Rizieq dan keluarganya, tetapi juga umat Islam.

Terlebih dia menyatakan bir itu lebih halal dari sabu. Terlepas dia apakah peminum bir dan pengguna narkoba, sebagai "public pigure" tidak sepantasnya dia mengucapkan begitu. Apa lagi dia sendiri muslim.

Terlepas dari ucapan McDanny, siapa pun kita harus menjadikan peringatan Hari Maulid Nabi ini sebagai momentum untuk menjaga lisan dan tangan kita untuk tidak menyakiti orang lain. Kasus McDanny atau siapa saja, harus menjadi tamparan buat kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari bersabda bahwa, keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan. Jika diibaratkan lisan bagaikan pisau yang bila salah digunakannya akan melukai banyak orang.

Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah disebutkan, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam (jika tidak mampu berkata baik)" (HR al-Bukhari dan Muslim).

Harus kita ingat dan camkan, setiap kata yang kita ucapkan, baik itu buruk atau baik, ada malaikat yang mencatat. "Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaaf, 50: 18)

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar" [Al-Ahzab : 70-71]

Maka, berhati-hatilah kita terhadap lisan karena ucapan bisa menjerumuskan kita ke dalam api neraka. Janganlah kita mengucapkan perkataan yang menyakiti hati orang lain,  sekalipun itu hanya candaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun