Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Tips Aman Naik Angkot di Pagi Buta

10 Oktober 2021   08:17 Diperbarui: 10 Oktober 2021   08:18 1706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jam 2.45 dini hari tadi, saya memutuskan pulang dengan menebeng mobil kawan saya yang sebelumnya saya tumpangi kemarin. Nanti saya turun di halte Tanjung Barat, lalu lanjut naik commuter line ke arah Bogor. Semula rencananya begitu.

Dalam perhitungan saya, sampai di Tanjung Barat itu sekitar jam 3.45 subuh. Pikiran saya, jam segini ini commuter line sebentar lagi beroperasi. Karena, setahu saya, kereta paling pagi itu jam 4 subuh. Tidak apa-apalah saya harus menunggu. Setidaknya, menunggu di stasiun jadi lebih aman.

Ternyata dugaan saya salah. Sesampainya di Stasiun Tanjung Barat, pintu masuk masih ditutup. Masih digembok dengan borgol. Saya dorong sedikit tidak terbuka. Kuncinya sih terpasang di borgol, mau saya buka takut melanggar hukum. Jadi, saya urungkan.

Saya cari informasi di internet, ternyata di commuter line dari Jakarta Kota beroperasi jam 5.50 kurang. Jam 4 pagi itu dari Stasiun Bogor. Jadi tiba di Stasiun Tanjung Barat sekitar pukul 4.30. Kemungkinan, pintu pagar stasiun dibuka sekitar jam 4.20.

Kalau dari Jakarta Kota berangkat jam 6 pagi, berarti tiba di Stasiun Tanjung Barat kira-kira pukul 6.45 dengan estimasi waktu antarsetiap stasiun membutuhkan waktu tempuh 3 menit. Karena melalui 14 stasiun, perkiraan saya ya pukul 6.45.


Itu berarti, saya harus menunggu sekitar 2 jam 45 menit. Hmmm...lama juga. Sudah bisa sampai rumah itu. Tidak mungkin juga dong saya menunggu sekian lama? Taruhlah stasiun dibuka pukul 4.30, ya tetap saja saya harus menunggu lama.

Saya pun memutuskan naik angkutan umum. Tapi jalanan masih sepi. Cukup riskan juga. Terlebih kendaraan yang lewat ya bisa dihitung jari. Cahaya agak temaram. Suasana halte cukup terang sih untuk menunggu.

Tapi, pertanyaannya, apakah ada angkutan umum jam 4 subuh di hari Minggu? Ternyata, ada. Ketika saya beranjak untuk menyeberang ada angkot yang menurunkan penumpang. Lega dong. Saya pun berani untuk menunggu di halte meski keadaan sepi.

Pertanyaan berikutnya, apakah aman dari tindak kejahatan? Terlebih saya sudah lama juga tidak naik angkutan umum di pagi buta sendirian, perempuan pula.

Ok. Agar tidak terjadi apa-apa pada diri saya dan terhindari dari bahaya kejahatan, saya pun menerapkan tips ini. Setidaknya, bisa membuat saya sedikit tenang.  

1. Pastikan nomor trayek angkutan umum. Jangan naik jika nomor trayek tidak familiar atau tidak kita kenal atau bukan trayek dengan rute yang kita lewati. Terlebih jika sendiri, tidak ada yang menemani.

Jika salah naik, kita akan kebingungan. Dan, ini bisa dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan.

2. Pilih angkutan umum yang tepat. Maksudnya, pilih angkot yang kacanya bening dan tidak gelap. Dengan kondisi angkot yang seperti ini setidaknya lebih aman karena bagian dalam angkot bisa terlihat dari luar.

Jadi, kalau ada apa-apa orang di sekitar kita bisa mengetahui apa yang terjadi pada diri kita dan bisa segera menolong kita atau meminta bantuan petugas kepolisian.

3. Tidak tidur di angkutan umum. Saya sebenarnya mengantuk, tapi karena sudah terbiasa bangun sebelum adzan subuh, jadi mata saya tetap melek. Ada untungnya juga, jadi saya bisa awas dan siaga dengan keadaan, yang  bisa saja tiba-tiba ada yang melakukan kejahatan atau keadaan genting lainnya.

4. Tidak terlalu menarik perhatian. Sebisa mungkin saya tidak "bermain" hp. Tidak menerima panggilan, menjawab pesan, atau main game, kecuali sudah dipastikan kondisi aman.  

Belajar dari pengalaman, melakukan aktifitas di hp di dalam suasana sepi dan temaram, ternyata bisa menjadi perhatian dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

5. Memperhatikan keadaan sekitar. Jika melihat gerak gerik yang mencurigakan, sebaiknya turun di tempat agak ramai meski itu bukan tujuan akhir kita. Atau pindah duduk ke depan.

Jangan sampai kita tidak memperhatikan orang-orang yang berada di sekitar kita karena "sibuk" dengan ponsel atau mendengarkan musik pada headset.

Perhatikan pula ciri yang bisa diingat oleh kita saat berada di angkot. Entah itu berupa tulisan, kondisi jok, wajah supir, dan lain-lain yang bisa memudahkan pihak kepolisian untuk melacak jika terjadi sesuatu tindak kejahatan.

6. Siapkan uang pas untuk membayar ongkos angkot. Kalau saya terbiasa menyiapkan uang pas yang saya pegang atau saya taruh di kantong tas bagian luar. 

Untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti dijambret atau ditodong, saya sangat jarang mengambil uang langsung dari dompet. Biasanya, uang-uang receh saya pisahkan sehingga memudahkan saya untuk membayar.

Nah, kebetulan angkot T 19 Kampung Rambutan -- Terminal Depok dan angkot D 05 rute Depok - Citayam yang tadi saya naiki sepi.

Di bagian belakang tidak ada penumpang sama sekali. Di jok depan dekat supir kosong. Agar lebih aman, saya memutuskan duduk di depan. Dari saya naik sampai saya turun, penumpangnya ya saya saja.

Dalam perjalanan saya mengobrol dengan supirnya. Mengenai pengaruh kondisi saat ini dan vaksin terhadap pendapatannya. Saya sempat memotret keadaan jalanan, lalu simpan di tas.

Alhamdulillah, saya sampai rumah di saat orang-orang pulang usai shalat subuh berjamaah.

Demikian pengalaman saya dini hari tadi. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun