Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Penanganan Jenazah Ibu Pasien Covid-19, Ini Catatan Saya

29 Juli 2021   20:03 Diperbarui: 29 Juli 2021   20:17 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penanganan jenazah pasien Covid-19 harus melalui prosedur ketat di rumah sakit rujukan. Saat pemakaman pun dilakukan dengan protokol kesehatan Covid-19. Ini sesuai standar yang diatur dalam Protokol Penanganan Jenazah Pasien Covid-19 Badan Kesehatan Dunia (WHO). 

Berdasarkan apa yang saya baca di sini, ada banyak pertimbangan mengapa jenazah Covid-19 harus diurus dengan protokol kesehatan ketat. 

Alasan utamanya karena Covid-19 menular lewat berbagai cara, mulai dari droplet, aerosol, muntahan, feses, serta kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi.

Selain itu, Covid-19 masih mungkin menular melalui udara (airborne). Itu artinya, virus bisa ditemukan di benda mati hingga beberapa jam.

Virus juga bisa ditemukan di jenasah hingga 9 hari postmortem (sesudah kematian). Jadi, ada kekhawatiran dapat menular dari jenazah ke manusia yang masih hidup.

Lantas, bagaimana prosedur penanganan jenazah Covid-19?

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Ketika saya, suami, ayah, dan 2 abang saya tiba di kamar jenazah RS DR. Suyoto, Bintaro, Jakarta Selatan, kami diharuskan memakai sarung tangan. Petugas memberikan kami masing-masing sarung tangan karet.

Disampaikan pihak keluarga boleh melihat jenazah untuk terakhir kalinya dari jarak 1-2 meter. Jenazah tidak boleh disentuh atau dicium demi mematuhi kewaspadaan standar.

Kami dapati jenazah ibu sudah di dalam peti. Ketika peti itu dibuka oleh petugas, kami dapati ibu terbungkus kantong jenazah. Saat kantong jenazah dibuka, ibu saya sudah dikafani.

Posisi jenazah ibu menghadap ke kanan. Posisi ini kemudian diketengahkan oleh petugas agar kami bisa melihat wajah ibu, juga agar kami bisa mengadzankan dan mendoakannya. Kain kafan di bagian wajah dibuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun