Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspada Keluhan Kesehatan Pasca Sembuh dari Covid-19

30 Mei 2021   14:41 Diperbarui: 30 Mei 2021   14:46 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Para pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh melalui hasil test PCR yang negatif, ternyata belum benar-benar sembuh. Banyak di antara mereka (penyintas Covid-19) masih mengalami keluhan-keluhan yang mirip saat dinyatakan positif Covid-19.

Berdasarkan studi World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1 dari 10 kasus Covid-19 berpotensi memiliki gejala yang berkepanjangan satu bulan setelah infeksi.

Penyintas Covid-19 mengalami keluhan kesehatan lanjutan setelah dinyatakan sembuh. Gejala yang dinamai Long Covid itu kini menjadi ancaman sekunder pandemi.

Di Indonesia sendiri dilaporkan sebanyak 63,5 persen penyintas Covid-19 masih menunjukkan gejala lanjutan. Gejala tersebut cukup menganggu dan dapat membuat produktifitas para penyintas menurun.

Dalam istilah medis, keluhan ini dinamakan dengan long covid syndrome atau sindrom paskainfeksi Covid-19. Yaitu, kondisi di mana gejala Covid-19 yang dialami tidak sepenuhnya pulih.

Jadi, tidak semua penyintas Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh benar-benar tidak lagi mengalami gejala. Kondisi tersebut bisa berlangsung selama beberapa pekan hingga berbulan-bulan sejak awal seseorang tertular virus covid-19.

Long Covid-19 tidak hanya menghinggapi para penyintas pasca mengalami sakit yang berat, tapi juga bisa dialami penyintas yang bergejala ringan, bahkan tanpa gejala, namun telah terkonfirmasi sebagai kasus Covid-19.

Direktur RS Premier Jatinegara, dr. Susan Ananda, MARS (Dokumen pribadi)
Direktur RS Premier Jatinegara, dr. Susan Ananda, MARS (Dokumen pribadi)

Keluhan yang tidak kunjung usai ini sering disalahartikan sebagai kasus depresi akibat trauma terhadap pengalaman buruk setelah menjalani perawatan yang bisa memakan waktu cukup lama.

Sebenarnya ada banyak gejala yang bisa dialami oleh mereka yang terkena long covid ini. Namun, gejala yang paling sering dilaporkan setelah 6 bulan dinyatakan sembuh adalah kelelahan, jantung berdebar, penurunan fungsi kognitif, dan malaise setelah beraktivitas.

Malaise adalah istilah medis untuk menggambarkan perasaan lelah, tidak nyaman, dan kurang enak badan yang tidak diketahui apa penyebabnya.

"Karena itu, bagi penyintas Covid-19, jika mengalami keluhan-keluhan seperti itu jangan diabaikan," kata Direktur RS Premier Jatinegara, dr. Susan Ananda, MARS, dalam pembukaan Sentra Pemulihan Pasca Covid-19, Jumat (28/5/2021), secara virtual. Layanan ini menjadi yang pertama di Indonesia.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Pembukaan fasilitas kesehatan pascacovid ini diapresiasi oleh Kementerian Kesehatan RI. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir mengatakan dengan adanya fasilitas seperti ini mampu membuat masyarakat bisa kembali produktif dan beraktivitas seperti sedia kala.

Pihaknya menyadari, banyak keluhan kesehatan yang dirasakan pasien pascaCovid-19 yang perlu penanganan. Karena itu, pemerintah sangat mendorong bagi rumah sakit untuk memberikan layanan bermutu, seperti tersedianya fasilitas bagi para penyintas covid-19 seperti ini.

"Pemerintah mengucapkan terima kasih kepada RS Premier yang sudah menyediakan layanan ini, dan berharap rumah sakit lain juga menyediakan layanan yang sama," katanya dalam kesempatan tersebut.

Dokter Susan melanjutkan, mengapa keluhan-keluhan pascacovid-19 jangan diabaikan? Karena, menurutnya, gejala sesak nafas, tubuh merasa lemas, mudah lelah, batuk berkepanjangan, stress/trauma, insomnia, bahkan masih mengalami anosmia, bisa menjadi pertanda masalah kesehatan yang serius.

Kondisi-kondisi tersebut sangat perlu diperhatikan dan harus dilakukan tindakan lebih lanjut oleh tim medis ataupun rehabilitasi.

Karena berdasarkan penelitian gejala-gejala pascacovid-19 juga bisa terjadi pada 10 sistem organ tubuh kita. Jadi organ apa saja bisa kena, keluhan apa saja bisa muncul. Dan, setiap pasien bisa mengalami satu keluhan atau lebih.

Hingga saat ini belum diketahui pasti faktor penyebab terjadinya long covid. Dugaan sementara mungkin karena berkurangnya respon dari sistem kekebalan, kambuh atau infeksi ulang virus, adanya proses inflamasi atau reaksi sistem imun, penurunan fungsi fisik, juga stres pasca-trauma.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Koordinator Lapangan RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran Letkol laut dokter gigi Muhammad Arifin, yang hadir dalam kesempatan itu, juga mengakui  banyak penyintas Covid-19 yang memiliki gejala lanjutan dan kambuh kembali.

"Mereka datang kembali ke wisma atlet, bahkan perawatannya kami sediakan fasilitasnya di tower 4. Kadang  2-3 bulan pasca dinyatakan negatif mereka kembali dan dinyatakan belum sembuh sempurna," ujar Arifin.

Pelayanan ini memang dikhususkan untuk mereka yang usai dinyatakan sembuh, tapi ternyata masih ada keluhan, bahkan ada yang kembali positif.

Tapi karena seiring perjalanan waktu, RSD Wisma Atlet juga berada di area red zone, maka layanan ini dialihlan ke rumah sakit mana saja. Jadi, pihaknya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan RS Premier Jatinegara.

"Kami sangat mendukung jika nanti penanganan kesehatan pasca covid atau kontrol terpusat di RS Premier Jatinegara, yang kami harapkan juga ada di rumah sakit-rumah sakit lain," katanya.

Letkol Laut drg M Arifin pun mengapresiasi adanya sentra pemulihan pasca Covid-19 di RS Premier Jatinegara. "Ini kabar gembira buat mereka pasca penyembuhan Covid. Harapan kami bisa kabarkan berita baik ini kepada alumni pasien wisma atlet Kemayoran," ujarnya.

Ia juga meminta masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan mengingat jumlah pasien yang masuk ke RS darurat Wisma Atlet bertambah kenaikannya menjadi 30 persen dibanding sebelum idul fitri.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Selebriti Melaney Ricardo yang hadir dalam kesempatan itu berbagi kisah pengalamannya. Pada akhir tahun lalu, ia dinyatakan positif Covid-19. Butuh waktu 1,5 bulan untuk Melaney dinyatakan sembuh dan hasil PCRnya negatif. Ia pun bisa beraktivitas kembali.

Sebagai salah satu survivor, Melaney paham banget kalau Covid-19 adalah penyakit yang tidak boleh diremehkan. Karena itu, ia mengupayakan semaksimal mungkin untuk melindungi keluarga tercinta.

Pasca Covid-19, ia mengalami gangguan cepat lelah. Dirinya baru tahu, ternyata sembuh dari Covid pun masih ada gejala lanjutannya yang terkadang kita tidak menyadarinya.

"Sebagai penyintas Covid-19, saya sempat merasa cepat capek pasca Covid. Sementara teman saya, Uya Kuya, dia sampai lupa bulan, sedangkan Inul Daratista mengalami diare pasca Covid-19," ujarnya, di Jakarta, Jumat (28/5), yang dihadirkan untuk berbagi kisah.

Kondisi psikologinya juga sempat terganggu karena memikirkan sang ayah yang juga mengalami Covid-19.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dokter spesialis paru RS Premier Jatinegara,dr. Ida Bernida Sp.P, FCCP, mengungkapkan, pasien pascainfeksi Covid-19 menunjukan gejala sisa yang bervariasi dari gejala simptomatik ringan hingga disfungsi pernafasan oleh karena berbagai sebab. Ditambah lagi diperburuk oleh masalah pembekuan darah/kardiovaskular.

Nah, di layanan fasilitas medis Sentra Pemulihan Pascacovid-19 penanganan kondisi pasien penyintas dilakukan secara komprehensif, berbasis kebutuhan pasien dan ditunjang dengan program rehabilitatif yang memadai.

"Para pasien pascacovid akan mendapatkan pertolongan yang tepat untuk pemulihan jiwa, raga dan sosial,  dan dipersiapkan untuk kembali kepada aktivitas dan produktivitas sediakala," ujarnya.

Di sentra pemulihan ini pasien akan ditangani oleh tim dokter spesialis multidisipliner, sesuai kebutuhan pasien. Salah satunya yang berperan penting adalah dokter spesialis rehabilitasi medik.

Rencana terapi atau latihan yang diberikan kepada pasien sembuh Covid-19/penyintas akan dirancang secara personalized, mulai dari latihan uji kapasitas fungsional, uji fungsi otot pernapasan, uji kekuatan otot dan ekstremitas.

"Latihan fisiknya sendiri akan kita berikan secara tailor made, sesuai kebutuhan pasien. Mulai dari peregangan, pernapasan, aerobic dan penguatan," tambah  dr. Yaya Sudibyo Sp.KFR , Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RS Premier Jatinegara.

Pemaparan Dr. Anastasia Sri Maryani, MPsi (Dokumen pribadi)
Pemaparan Dr. Anastasia Sri Maryani, MPsi (Dokumen pribadi)
Psikolog Dr. Anastasia Sri Maryani, MPsi, mengatakan, di Sentra Pemulihan PascaCovid-19 ini, kondisi psikologis pasien pun tidak luput dari perhatian tim medis. Karena, orang yang sembuh dari infeksi virus Covid-19 berpotensi mengalami guncangan dan gangguan mental serius.

"Mulai dari kecemasan sampai kepada depresi dan berbagai masalah mentla lainnya," ungkapnya seraya menambahkan beberapa layanan psikolog yang disediakan di dalam sentra pemulihan pascacovid antara lain konseling, meditasi/relaksasi, supportif lainnya, makanan berimbang, vitamin.

Pelayanan khusus pasien pasca covid ini akan dibuka setiap hari Senin, Rabu & Jumat pkl 15.00 wib sd 18.00 wib. Pasien yang berkunjung ke fasilitas layanan ini harus menyertakan bukti dua kali tes PCR Covid-19 negatif.

"Kami percaya jika para penyintas/pasien sembuh dan dibantu untuk dapat mengoptimalkan kondisinya sehingga dapat kembali aktif dan produktif  lewat sentra pemulihan ini,  tentunya akan berdampak pada pemulihan ekonomi di Indonesia dengan bermakna," tambah dr. Levina Avissa, selaku Manajer Operasional Rs Premier Jatinegara.

Semakin cepat Indonesia pulih dari pandemi, semakin cepat Indonesia maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun