Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Beragam Cara Bersilaturahmi di Masa Pandemi

14 Mei 2021   13:30 Diperbarui: 14 Mei 2021   15:24 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Idulfitri identik dengan halalbihalal. Saling berkunjung kepada sanak saudara, kerabat, tetangga, dan sahabat. Salaman, cium tangan, saling mengunjungi sanak keluarga, dengan tetangga, dan makan bersama. Menjadi pemandangan yang lazim saat Idulfitri. 

Yang menjadi pertanyaan apakah masyarakat akan patuh pada protokol kesehatan mengingat saat ini kita masih menghadapi wabah pandemi Covid-19? 

Tentu saja sulit untuk bisa menjamin itu terjadi. Saat makan bersama misalnya, tidak ada yang bisa makan bersama tanpa membuka masker, yang terkadang disertai dengan mengobrol dan tertawa.

Pandemi Covid-19 memang tidak menjadi halangan untuk bersilaturahmi. Yang menjadi kekhawatiran adalah mulai melonggarnya protokol kesehatan Covid-19. 

Berkumpul, berkerumun, tak ada jarak, bahkan ada yang tidak memakai masker. Kalau pun memakai masker dipakai tidak secara baik dan benar.

Dalam webinar bertajuk "Kontroversi Mudik Lebaran Saat Covid-19 Belum Persiun", Minggu (9/5/2021), mantan Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Zaenal Abidin, MH, menyampaikan, penularan Covid-19 terjadi melalui interaksi antarmanusia.

"Nah, maukah kita menahan diri untuk tidak menjadi agent penularan Covid-19 kepada sanak saudara? Kunci pengendalian Covid-19 adalah manusia dan interaksinya, yaitu dengan menghindari kerumunan dan menjaga jarak," katanya. 

Ia melanjutkan, bila betul-betul terpaksa harus bertemu dengan orang lain, hendaklah pakai masker yang standar, jangan terlalu lama, dan rajin cuci tangan. Karena manusialah yang dapat membuat Covid-19 ini "pensiun".

Menurutnya, perlu ada pemahaman bersama bahwa pandemi ini adalah soal umat manusia secara keseluruhan. Pandemi Covid-19 menjadi urusan kesehatan masyarakat, bukan urusan kesehatan perorangan.

Karena itu, mantan anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) ini menilai pendekatan yang seharusnya digunakan sejak awal adalah pendekatan kesehatan masyarakat, dengan dukungan dana yang maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun