Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Belajar dari India, Quraish Shihab Tegaskan Mudik Saat Covid-19 adalah Dosa

10 Mei 2021   20:14 Diperbarui: 10 Mei 2021   20:49 1328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jelas, itu tidak dianjurkan oleh agama, sehingga saya khawatir orang yang mudik itu bukannya mendapatkan pahala tapi yang ada mendapatkan dosa," jelasnya.

Dikatakan Prof. Quraish Shibab, agama mempunyai 5 tujuan pokok. Pertama, memelihara agama itu sendiri. Dari sini datang kewajiban saling memasihati, kewajiban untuk berdakwah. Kedua, memelihara jiwa. Ketiga, memelihara akal. Keempat, memelihara harta benda. Kelima, memelihara kehormatan dan anak keturunan.

"Nah, kita ambil salah satu contoh. Kalau Anda mau pergi shalat Jumat, tiba-tiba di jalan ada seorang anak yang perlu ditolong, apakah Anda tetap pergi shalat Jumat dan mengabaikan anak ini? Di sini, wajib menolong anak itu dan tidak wajib pergi shalat Jumat," tuturnya.

Atau contoh lain, kalau ada air yang ingin kita gunakan untuk berwudhu tetapi ada anjing yang kehausan dan membutuh air itu, maka kita wajib memberikan air itu kepada anjing tersebut. Kita tidak diwajibkan berwudhu tetapi cukup dengan bertayamun jika memang tidak ditemukan lagi air yang lain.

"Jadikanlah konsep agama sebagai tolok ukur bahwa kemanusiaan itu mendahului keberagamaan," ujarnya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Prof. Quraish mengingatkan beribadah atau beramal sholeh harus mempertimbangkan waktu, tempat, kadar, dan sasaran. Amal itu menggunakan daya kita secara umum. Ada daya pikir, daya kalbu, daya fisik, daya hidup. Ini harus dipelihara untuk melahirkan kecerdasan-kecerdasan. 

Dirikanlah amal sholeh, tetapi harus diingat amal itu harus memberikan manfaat sesuai dengan tempatnya, kadarnya, dan sasarannya. Bukan amal sholeh jika Anda membelikan anak senjata karena itu tidak wajar memberikan anak senjata.

Bukan amal sholeh jika Anda memberi dana yang cukup besar untuk orang gila karena tidak sesuai sasarannya. Di dalam hadist ada dikatakan menegur orang sewaktu khatib kutbah dalam shalat Jumat dilarang karena memang bukan pada tempatnya.

"Nah, mudik sekarang bukan pada tempatnya! Itu melanggar agama dalam hemat saya. Karena apa? Karena itu membahayakan. Itu bukan amal sholeh. Amal sholeh itu yang bermanfaat sesuai waktunya. Ada waktu-waktu tertentu untuk amalan-amalan tertentu, ada kadar tertentu," lanjutnya.

Kita harus pandai-pandai memilih waktu yang tepat untuk beramal shaleh, kadar yang tepat, tempat yang tepat, dan sasaran yang tepat. Tanpa mempertimbangkan hal-hal ini, itu namanya bukan amal shaleh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun