Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jaga Berat Badan, Perdebatan antara yang Ingin Kurus versus Ingin Gemuk

23 April 2021   22:13 Diperbarui: 23 April 2021   23:01 1600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjaga berat badan selama bulan puasa? Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, bagi sebagian kawan-kawan saya, selain berlomba-lomba mencari pahala,  juga berlomba-lomba menurunkan berat badan.

Di saat yang lain berlomba-lomba menurunkan berat badan, saya berlomba-lomba menaikkan berat badan. Tapi, itu dia persoalannya. Boro-boro berat badan saya naik, yang ada malah turun.

Saya belum timbang sih tapi sepertinya ya begitu. Itu jika berkaca pada puasa-puasa sebelumnya ya. Metabolisme tubuh saya sepertinya sulit untuk bisa gemuk. Entahlah, saya kurang paham juga.

Jangankan di bulan puasa, di bulan-bulan lain yang frekuensi makan saya lebih sering saja susah banget berat badan naik, bagaimana saat puasa? Bukankah bagi sebagian orang lain puasa menjadi waktu yang tepat untuk menurunkan badan?

Kawan saya, Noviana Gaby, saat ini tengah berjuang keras menurunkan berat badannya. Ia merasa sudah kegemukan. Itu ditandai dengan banyaknya keluhan kesehatan yang dialaminya. Seperti kaki sering kesemutan, cepat lelah, dan lain-lain.

"Udah puyeng lihat badan, perut kayak orang hamil 9 bulan. Iyak, jadi puyeng lihat perut dan badan begini. BB makin naik terus. Lah gue yang ngerasain bawa badan mak. Berat banget ini badan," katanya dalam obrolan di chat group "emak-emak militan" dengan simbol emoticon tertawa ngakak, beberapa hari lalu.

Karena itu, ia berusaha menjaga berat badan ke angka ideal, mumpung bulan puasa. Setelah berkonsultasi dengan dokter, kawan saya ini pun dianjurkan untuk memasak makanan yang tanpa minyak, santan,  susu, dan manis berlebih.

"Gue nyayur toge sama ayam goreng buat yang pada puasa. Kalau gue beda lagi karena lagi program sehat gue," ujarnya.

"Kemarin sebelum sakit berat badan gue 83 kilo mbak, sekarang 80 kilo. Ini mau diturunkan lagi," katanya.

Suaminya sih, yang juga kawan saya, tidak setuju kawan saya ini mengikuti program diet. Alasannya, lebih sayang ke uangnya hahaha. Buang-buang duit, katanya. Tapi setelah dijelaskan apa yang dirasakan oleh dirinya dengan tubuh gemuk, suaminya akhirnya menyetujui.

"Tapi dengan syarat, jangan terlalu kurus. Suami gue kagak suka sama cewek kurus," kata kawan saya tertawa. Wah, saya serasa tersindir secara saya kurus hahaha...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun