Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ramadhan bersama Salaf

3 April 2021   17:18 Diperbarui: 3 April 2021   17:27 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasul juga menyemarakkannya dengan puasa sunah. Seperti yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid, dikatakan, "Rasulullah SAW melakukan puasa sepanjang bulan Sya'ban atau melakukan puasa pada bulan itu kecuali beberapa hari saja beliau tidak melakukannya." (HR. Bukhari-Muslim).

Mengapa Rasulullah berpuasa Sya'ban karena, "Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia. Karena ia terletak antara Rajab dan Ramadhan. Ia (juga) merupakan bulan diangkatnya amalan kepada Allah Rabbul 'Alamiin. Sedangkan aku senang amalanku diangkat dalam keadaan aku sedang puasa." (HR An-Nasai dan berderajat hasan).

Nabi pun meningkatkan intensitas ibadah seperti shalat malam. Kebiasaan ini termasuk persiapan beliau agar ibadah di saat bulan suci semakin maksimal. Rasul juga memperbanyak berzikir dan bertaubat. Selain itu, Rasulullullah memperbanyak tilawah yang setiap malamnya selalu khatam.

Jadi, latihan puasa itu bukan pada bulan Ramadhan, tetapi sebelumnya. Bahkan selama 6 bulan sebelum memasuki Ramadan. Puasa di bulan Ramadhan adalah arenanya, bukan lagi latihan.

Rasulullah dan para sahabatnya telah mempersiapkan diri menyambut Ramadhan sejak bulan Rajab. Baik persiapan fisik dengan memelihara kesehatan, maupun persiapan rohani, yakni dengan meningkatkan ibadah-ibadah sunnah sebelum masuk Ramadhan.

Selama bulan Ramadhan Rasulullah selalu melaksanakan sahur karena ini yamg menjadi pembeda dengan ibadah puasa umat lain. Rasul juga memperbanyak doa saat sahur karena termasuk waktu sepertiga malam terakhir.

Kebiasaan Rasul saat berbuka dengan kurma,  kemudian shalat maghrib. Kalau tidak ada kurma kering, dengan kurma basah. Kalau tidak ada kurma basah, dengan segelas air putih.  

Rasul juga selalu melaksanakan shalat tarawih tapi tidak selalu di masjid karena khawatir umatnya akan menganggap tarawih di masjid adalah wajib. Maka ia pun shalat bergantian tempat. Terkadang di masjid, terkadang di rumah.

Yang perlu diingat, puasa Ramadhan memiliki keistimewaan dibanding amalan lainnya. Amalan lainnya akan kembali untuk manusia yaitu dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan hingga lebih dari itu.

Namun tidak untuk amalan puasa. Amalan tersebut, Allah khususkan untuk diri-Nya. Sehingga pahala puasa pun bisa tak terhingga pahalanya.

Rasulullah bersabda, "Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya): "Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi." (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun