Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peringatan Isra Miraj Momentum Refleksi Diri

11 Maret 2021   19:49 Diperbarui: 11 Maret 2021   20:00 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah dilaksanakan 5 waktukah (dari yang semula diperintahkan 50 waktu)? Apakah saya juga menambahnya dengan shalat sunnah lainnya?

Perjalanan itu juga menjadi refleksi diri untuk selalu membersihkan hati dari sifat-sifat yang dapat merusak nilai-nilai ibadah yang sudah kita lakukan.

Atau pun melepaskan diri dari kesedihan, kekecewaan, kegelisahan, kemarahan, rasa sakit yang bisa jadi masih melekat dalam hati saya. Yang tentu saja dengan cara mendekatkan diri dan berkomunikasi denganNya melalui shalat. Agar jiwa saya dapat terhubung kepada Allah.

Peristiwa naiknya Rasulullah dari bumi ke langit bisa juga saya maknai bahwa kehidupan kita tidak melulu berlandaskan kepentingan di dunia atau di bumi yang kita pijak ini.

Tetapi juga mengingatkan kita sebagai umat manusia bahwa ada kepentingan yang lebih tinggi dan mulia derajatnya yaitu kepentingan akhirat.

Karena sesungguhnya perjalanan dalam dimensi kehidupan manusia adalah Mi'raj (mencapai puncak tertinggi). Mi'raj menjadi perjalanan spiritual tanpa penghalang antara seorang hamba dengan Tuhannya.

Sebagai pengingat diri bahwa di atas langit masih ada langit. Dan di atas langit lagi masih ada Allah Sang pencipta langit. Karena itu, manusia tidak boleh sombong atas kehidupan dunia yang hanya sesaat dan melalaikan itu.

Jadi, sudah seimbangkah saya menjalani kehidupan antara kepentingan dunia dan kepentingan akhirat? Atau bisa jadi saya lebih disibukkan oleh kehidupan duniawi dibanding kehidupan ukhrowi?

Bagaimana sikap dan sifat saya selama ini? Apakah hubungan saya dengan sesama manusia sudah dalam keadaan baikkah? Memiliki kepedulian dan empati? Bagaimana pula hubungan saya dengan Sang Khalik? Sudahkah saya menjalankan segala perintahNya dan menjauhkan segala laranganNya?

Perjalanan Isra' Mi'raj juga bisa saya dipahami, bahwa setiap manusia tidak akan pernah lepas dari berbagai persoalan hidup. Dan, shalat adalah solusi bagi persoalan, juga sebagai sarana untuk meminta pertolongan Allah SWT.

Sebagaimana firman Allah, "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu" (QS. 2:45).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun