Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keren, Karya Arsitektur Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di Ajang MCSC Prancis

26 Februari 2021   14:35 Diperbarui: 26 Februari 2021   14:48 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini ada berita bagus sekaligus membanggakan dunia perarsitekturan Indonesia, bahkan bisa jadi dunia. Yap, mahasiswa dari tiga perguruan tinggi Indonesia memenangkan kegiatan Multi Comfort Student Contest (MCSC) 2020.

Karya peserta dinilai memiliki ide kreatif khas orang muda yang out of the box sekaligus memenuhi tujuan sustainable construction atau kontruksi berkelanjutan. Suatu konsep yang memperhatikan seluruh aspek pembangunan yang memberi manfaat positif bagi masyarakat.

Mereka yaitu Selvia Dwiyanti, Hilman Prakoso, Vadya Dzauqiah, Donny Koerniawan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih Juara 1; Elicia Javiera, Cintya Rlizabeth, Arif Affandi, Muhammad Ridha, Alhamdani dari Universitas Tanjungpura Pontianak menyabet Juara 2; dan Vincent Alexis, Bobby Wijaya, Wilbert Marcius, Jacky Thiodore dari Universitas Pelita Harapan Tangerang memenangkan Juara 3.

MCSC ini sudah dilaksanakan sejak 1 Maret - 15 Desember 2020 dan diikuti 84 partisipan dari berbagai universitas di Indonesia.

Vadya, Hilman, dan Selvia mendaftarkan tim mereka sejak Agustus 2020 dan terpilih menjadi pemenang pada Desember 2020 melalui presentasi dengan dewan juri.

Dengan bimbingan Dr. Eng. M. Donny Koerniawan, S.T., M.T., Tim Arsitektur ITB berhasil menyelesaikan desain mereka yang diberi nama RE(BOND)IR: Reminiscing the Past, Rebounding for the Future.

Juara pertama yang diraih oleh mahasiswa ITB dengan karyanya berjudul "Re(Bond)ir", itu akan mewakili Indonesia ke ajang Internasional MCSC Perancis pada 9-12 Juni 2021.

Re(bond)ir terpilih karena turut mendukung efisiensi energi dengan upaya mengurangi emisi karbon sehingga konsep sustainable lifestyle dapat terwujud di kawasan tersebut.

MCSC sendiri telah diadakan dari tahun 2004 dan diikuti oleh 35 negara. Selanjutnya, pemenang MCSC akan dikirim menjadi perwakilan Indonesia untuk bertanding kembali dengan para juara tingkat regional lainnya di Perancis.

Apa itu MCSC? Ini adalah kompetisi desain arsitektur internasional yang didasarkan pada prinsip-prinsip Program Multi Comfort Saint-Gobain yang bertujuan mengajak para generasi muda bergerak bersama melalui inovasi desain arsitektur.

MCSC telah menjadi wadah yang bermanfaat dalam mengasah keterampilan untuk mahasiswa jurusan arsitektur dan desain interior.

Dokumentasi Humas ITB
Dokumentasi Humas ITB
Kompetisi MCSC sendiri telah diikuti oleh lebih dari 2.200 siswa di 35 negara. Tahun ini, para pemenang dari berbagai negara akan mendesain proyek revitalisasi di Saint-Denis, Perancis dengan menggunakan produk-produk Saint-Gobain Group.

Melalui MCSC, proses inovasi yang berkelanjutan dengan produk Saint-Gobain harapannya dapat memberikan performa dan keamanan sekaligus menjawab tantangan konstruksi yang berkelanjutan, efisiensi sumber daya serta perubahan iklim.

Jelas prestasi yang membanggakan. Para peserta yang masih berstatus mahasiswa namun mampu menghasilkan karya yang dapat diakui di kancah nasional dan akan mewakili Indonesia di ajang Internasional, yang semoga saja akan memenangi kontes ini.

Dengan begitu, nama Indonesia akan kian harum. Bisa jadi kelak karya desain arsitektur anak bangsa Indonesia semakin dipakai dunia, dan diakui masyarakat internasional.

Bagaimanapun, peran para pemuda menjadi salah satu harapan besar bagi Saint-Gobain untuk mendorong kontruksi berkelanjutan dan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Pengumuman pemenang MCSC Indonesia ini disampaikan oleh Ketua IAI (Ikatan Arsitektur Indonesia) Jakarta yang juga juri MCSC Moehammad Deni Desvianto, ST, Managing Director Saint-Gobain Ivana Ijaya, dan National Marketing Director Saint Gobain Indonesia Apsara Herman, yang saya ikuti secara virtual, Kamis (25/2/2021).

Hadir pula dalam kesempatan ini, Dekan Sekolah Arsitek Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan ITB Sri Maryati, pemenang Multi Comfort Student Contest (MCSC), arsitek Sibarani Sofian ST, M.Arch, arsitek pendiri Urban+ yang juga dikenal sebagai pemenang Kontes Desain Ibu Kota Negara (IKN) "Negara Rimba Nusa".

Ivana Ijaya menjelaskan kompetisi MCSC ini sebagai upaya mewujudkan konstruksi berkelanjutan hingga pengalaman berkontribusi dalam ajang desain arsitektur Internasional.

Saint-Goban Group, perusahaan asal Perancis, berkomitmen untuk terus mendukung peran pemuda dalam mendorong konstruksi berkelanjutan (sustainable construction) dan wujudkan dunia sebagai tempat yang nyaman untuk ditinggali (making the world a better home).

"Tujuan utama Saint-Gobain yaitu making the world a better home. Ini menjadi ambisi bersama untuk menjadikan dunia lebih indah dan nyaman dihuni dalam wujud aktivitas sehari-hari, juga untuk membantu mewujudkan dunia yang lebih adil dan lebih berkelanjutan," tuturnya.

Menurut Sibarani Sofian ST, M.Arch, arsitek pendiri Urban+ yang juga dikenal sebagai pemenang Kontes Desain Ibu Kota Negara (IKN) "Negara Rimba Nusa" memiliki pandangan sendiri terhadap konsep Urban Planning dan Sustainability Construction.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
"Perencanaan kota berkelanjutan berarti adanya keseimbangan antara elemen lingkungan, sosial, dan ekonomi yang sesuai dengan kebijakan nasional yaitu mendukung kesejahteraan masyarakat," ujar Sibarani.

Sri Maryati menyatakan rasa bangganya atas prestasi mahasiswanya dan mengajak agar para civitas akademik untuk terus mendukung mahasiswa mengeksplorasi bakat terbaiknya untuk menjadi arsitek berwawasan lingkungan.

Selvia menjelaskan, timnya mendesain area seluas 5 hektar yang memiliki aspek fungsi hunian, pendidikan, rekreasi yang tentunya dibangun dengan desain futuristik.

"Dari acuan SDGs 2030, kami memfasilitasi beberapa desain pada area tersebut yaitu pasar, apartemen, sekolah, urban farming area, commercial area, dan museum," jelasnya.

Selvia juga mengungkapkan RE(BOND)IR turut mendukung efisiensi energi dengan upaya mengurangi emisi karbon sehingga konsep sustainable lifestyle dapat terwujud di kawasan tersebut.

Pembangunan berkelanjutan sendiri telah menjadi wacana global dalam beberapa dekade terakhir, yang tentu saja menuntut para pelakunya untuk lebih memperhatikan lingkungan.

Meski tak mudah karena berhadapan dengan isu-isu seperti kemiskinan, ledakan populasi, dan pengangguran, namun para mahasiswa ini mampu menjawab sejumlah persoalan krusial ini.

Tidak bisa dipungkiri, Indonesia adalah negara dengan potensi besar untuk berkembangnya ide-ide konstruksi berkelanjutan.

Karena itu, dalam pembangunannya, para pihak -- arsitek, mahasiswa, insinyur, pemilik proyek, hingga perusahaan konstruksi, harus memperhatikan konsep berkesinambungan dalam menciptakan suatu bangunan yang baik bagi masyarakat.

Kini, sudah saatnya generasi muda menuntaskan permasalahan ini dengan segala karya dan potensinya. Ayo, tunjukkan karyamu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun