Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Ibu Bukan "Mother's Day", Penting Meluruskan Sejarah

21 Desember 2020   08:42 Diperbarui: 21 Desember 2020   08:56 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hasil screenshoot (dokumen pribadi)

Peringatahan Hari Ibu harus dijadikan momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan, serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Karenanya, menurut saya, sangat penting bagi generasi milenial agar membaca sejarah bahwa hari ibu bukan mother's day yang selama ini dipahami. Bukan sekedar ucapan "Selamat Hari Ibu" tetapi ada makna perjuangan perempuan Indonesia. 

Pemahaman yang benar mengenai Hari Ibu penting juga untuk kemudian disebarluaskan ke media sosial oleh generasi milineal. Agar tidak terjadi lagi pergeseran makna Hari Ibu. Dengan begitu, generasi milenial dan masyarakat Indonesia mampu mengambil hikmah dari perempuan-perempuan tangguh yang berjuang meraih kemerdekaan Indonesia.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun