Break... break...
Apa bisa dicopy...
Rojeeerrrr....
'Ngebrik' saat itu memang booming, menjadi trend anak muda. Saya masih SMP atau SMA ya? Yang jelas 'ngebrik' itu mainan yang mengasyikkan kala itu.
Dari "ngebrik" ini saya pernah berkenalan dengan cowok dan ngobrol di frekuensi khusus yang lebih sepi. Agar bisa mengobrol berdua tanpa ada gangguan.
Kami pun bertemu di udara. Lalu kopi darat. Sudah, cuma sekali itu. Saya sudah ketakutan duluan. Masih remaja soalnya. Â Atau karena di luar ekspektasi? Hahaha...
Kalau di rumah, komunikasi kabel berupa interkom. Punya kakak pertama saya, dan lagi-lagi saya sering ikut nimbrung. Interkom daya jangkaunya tidak seluas radio CB. Hanya sebatas lintas RT.
"kontek, kontek..."
"Di sini Ane, ganti." Ane adalah nama udara saya.
"Kontek, kontek," ada yang membalas. Obrolan pun berlanjut.
Dari sering berkomunikasi melalui interkom ini, kami sesama komunitas pun menjadi akrab. Beberapa kawan abang saya ada yang mencoba mendekati saya. Ada yang single, ada yang duda, ada yang masih beristri tetapi mengaku duda. Macam-macam.