"Gue baca di profile katanya mau menjalin hubungan yang serius?" tanyanya yang saya benarkan.
Dari awal saya sudah merasa tidak klik, mungkin karena saya belum membuka hati, atau barangkali juga bukan kriteria saya jadi pertemuan itu cuma sebentar. Saya beralasan ada keperluan di lokasi yang sama, meski itu cuma sekedar cari-cari alasan saja.
Setelah itu, tidak ada lagi pertemuan berikutnya. Dia tidak menghubungi saya, saya juga tidak menghubungi dia, meski sudah bertukar nomor telepon. Hingga berbulan-bulan kemudian.
Saya pun tidak penasaran. Anggap saja masa lalu, dan anggap saja memang itu bukan jodoh saya. Terlebih, kami baru sekali itu "berkencan". Atau jangan-jangan saya dan dia mendapati kami di luar ekspektasi masing-masing? Sepertinya sih karena alasan ini hahaha
Suatu ketika saya bertemu dengan seorang kawan seprofesi di lapangan. Perempuan. Sebut saja namanya Intan. Obrolan mengalir begitu saja ketika ternyata kami satu almamater, cuma beda angkatan.
Rupanya, suami kawan saya ini adalah pria yang saya pernah kencan dengannya. Ketika saya bertemu dengannya, kami pun saling tertawa. Menyadari "kekeliruan" kami. Saya tidak tahu, apakah istrinya, yang kawan saya juga itu, mengetahui kisah kencan buta kami?
Sampai sekarang kami berkawan baik. Beberapa kali Bayu menghubungi saya untuk meminta bantuan1 jasa saya. Hubungan yang lebih kepada urusan pekerjaan semata.
***
Jauh sebelum ada jaringan internet, saya juga pernah "kencan di udara" lewat radio CB, atau radio amatir City Band. Punya kakak sepupu saya yang sering saya ikut pakai ketika saya berlibur ke Bandung, tempat uwak saya tinggal.
Dan, terkadang iseng mencari frekuensi yang siapa tahu di frekuensi itu ada cowok jomlo, yang siapa tahu juga bisa berlanjut. Ini mah iseng saja.
Break.....break.....
