Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Minggu ke-3 Belajar Tahsin, Cara Membaca Hukum "Mad"

29 Agustus 2020   12:04 Diperbarui: 29 Agustus 2020   12:03 2655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sabtu (29/8/2020) pagi, saya dan beberapa tetangga satu kompleks kembali belajar tahsin. Masih dilakukan secara virtual melalui aplikasi Zoom. Belajar tahsin ini bagian dari program kegiatan Dewan Kemakmuran Masjid Al Ihsan Permata Depok.

Jam 6 pagi, guru tahsin, ibu Zahra Faiza, yang akrab disapa Mbak Icha, sudah standby. Dan, ini berarti minggu ke-3 saya mengikuti pelajaran yang menurut saya penting untuk diikuti.

Kali ini, mempelajari cara memanjangkan bacaan berharakat 2, 4, dan 5. Harakat sendiri berarti tanda baca. Karena, bagaimana pun, saat membaca Alquran, kita perlu memahami tanda baca Alquran untuk membunyikan huruf hijaiyah.

Seperti halnya bahasa Indonesia ada 5 huruf vokal (a, i, u, e, o), maka dalam bahasa Arab ada 3 tanda baca yaitu fathah yang dibaca "a", kasrah dibaca "i", dan dhammah dibaca "u" bulat.  

Saat membaca Alquran, kita wajib mengetahui tajwid. Salah satu dari hukum bacaan tajwid tersebut adalah hukum bacaan mad. Mad menjadi salah satu hukum yang paling penting untuk dipelajari dalam ilmu tajwid.

Bila pemahaman kita minim terhadap hukum mad, akan menyebabkan kesalahan dalam membaca Alquran. Seharusnya dibaca panjang eh kita malah membacanya pendek. Begitu pula sebaliknya. Seharusnya dibaca pendek, eh kita membacanya panjang.


Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dijelaskan,"mad" secara istilah dapat diartikan sebagai tanda bunyi panjang dalam kaidah bahasa Arab (bunyi pendek menjadi bunyi panjang). Bisa juga "mad" bermakna membaca sebuah huruf dengan panjang. Huruf mad itu ada 3 yaitu alif, wawu, dan ya.

Agar lebih mudah dalam pemahaman, istilah harakat bisa diganti menjadi ketukan. Yakni, ukuran yang panjangnya kira-kira waktu 1 detik. Jadi kalau 1 alif itu, artinya 2 ketukan atau masa 2 detik, jika 4 ketukan berarti panjangnya atau lama membacanya kira-kira 4 detik," tutur guru tahsin.

Guru tahsin menjelaskan, hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah atau kewajiban kolektif. Artinya, mempelajari ilmu tajwid secara mendalam tidak diharuskan bagi setiap orang, tetapi cukup diwakili oleh beberapa orang saja. Meski demikian, kita perlu mempelajarinya agar tidak salah dalam membaca Alquran.

"Meski hukum mempelajari tajwid itu adalah fardu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca Alquran adalah fardu ain atau wajib bagi kita atau kewajiban pribadi," terangnya.

Dengan demikian, itu berarti, memakai ilmu tajwid dalam membaca Alquran hukumnya wajib bagi setiap orang, tidak bisa diwakili oleh orang lain.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Ada tiga manfaat kita mempelajari hukum bacaan mad. Pertama, kita jadi mengetahui cara membaca yang benar karena salah panjang pendeknya bisa mengubah arti. Kedua, bacaan kita jadi lebih benar sehingga tidak mengubah arti. Ketika, jika bacaan benar didengarpun juga enak.

Saya tidak bisa menulis lebih panjang lagi mengenai hal ini. Bisa saja sih tapi khawatir saya salah mengartikannya. Apalagi kan saya juga masih taraf belajar, masih level murid, bukan ahlinya. Yang ada malah nanti jadi kacau balau. Gawat kan?

Ya memang sih saya merasa lancar membaca Alquran, tapi kan saya tidak tahu apakah cara membaca saya benar atau tidak, sesuai atau tidak. Tadi saja cara membaca kami masih ada yang diluruskan. Jadi, tetap saja saya harus berguru kepada ahlinya kan?

Karenanya, belajar tahsin, menurut saya, tidak bisa sekedar lewat tulisan atau buku panduan membaca Alquran. Tetap harus belajar bersama guru tahsin. Terlebih cara membaca mad juga banyak jenisnya.

Guru tahsinlah yang nanti meluruskan kesalahan kita. Kalau kita belajar sendiri tanpa guru, kita mana tahu apakah yang kita baca itu pengucapannya benar atau tidak.  Bukan begitu? Begitu bukan?

Selama dua jam lebih sedikit kami pun tuntas belajar tahsin dan akan dilanjutkan pekan depan. Tentu saja dengan ilmu yang lainnya. Semoga ilmu yang dipelajari ini memberikan manfaat dunia dan akhirat.

Buat teman-teman yang juga tengah belajar tahsin, selamat belajar  ya. Insyaallah akan menjadi ladang ibadah buat kita dan membawa syafaat buat kita di akhirat kelak. Aamiin...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun