Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pulang

7 Agustus 2020   08:49 Diperbarui: 7 Agustus 2020   08:54 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dia ingin pulang
rindu yang berulang
yang selalu dia bilang
serasa remuk tulang

di sini di kota malang
di senja yang menjelang
ia duduk di bangku berpalang
kakinya menyilang

diiringi nyanyian belalang
di antara tingginya ilalang
dan andong yang berlalu lalang
riuhnya bagai wayang sang dalang

"jangan kau pergi menghilang
aku bukan lelaki hidung belang
bukan pula lelaki jalang
cintaku seluas langit menjulang"

ia melihat burung elang
terbang melanglang
melewati jalan berpalang
yang dilaluinya dengan cemerlang

dan tekadnya sudah kepalang
telah disiapkannya cincin dan gelang
untuk belahan jiwa, bersama berpetualang
menjalani hidup penuh gemilang

"duhai sayang, aku segera pulang..."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun