Mohon tunggu...
NENA PUTRIYANTI
NENA PUTRIYANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Jambi, jurusan administrasi pendidikan

Intan nagari 💎

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kebijakan Sekolah Keguruan SMK

5 Mei 2021   17:43 Diperbarui: 5 Mei 2021   17:45 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ANALISIS KEBIJAKAN SEKOLAH KEJURUAN (SMK)

Mengapa masih sedikit tamatan SMP yang kurang berminat masuk SMK?

Apa kira-kira penyebab nya?

Apa solusi yang tepat menurut anda?

PENDAHULUAN

 Setiap Lembaga pendidikan di rangkul oleh bentuk aturan dan norma yang berlaku, baik dari segi mananpun. Aturan itu dibuat dengan cara musyawarah atau mufakat. Tujuan dari mufakat ini yaitu agar permasalahan-permasalahan yang ada dapat dipecahkan dengan mudah, dari musywarah ini kita dapat menemukan perbedan-perbedaan pendapat dari setiap masing-masing anggota, dari perbedan-perbedaan itulah dapat kita simpulkan dan menemukan titik terang dari masalah tersebut, dengan cera mengumpulkan semua pendapat dan disepakati kembali secara Bersama pendapat siapa yang paling tepat untuk menyelsaikan masalah ttersebut tanpa menjatuh kan satu sama lain. 

 Djojonegoro (1999) secara konseptual pendidikan kejuruan yang efektif diukur dengan (a) melatih siswa jenis pekerjaan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja, dan (b) siswa akan mencari pekerjaan berdasarkan kemampuan berlatih mereka. Pembukaan seperti itu mengisyaratkan pentinnya manajemen sistem prinsip pendidikan kejuruan menengah pengembangan dan standar nasional untuk mempersiapkan rencana pengetahuan professional dan implementasinya harus memiliki standar kompetensi diseluruh negeri, ada hubungan erat antara kemampuan lulusan tentang industry sebagai tujuan dunia kerja bagi alumni SMK (alias lulusan) ini dapat diterima oleh industry dengan standar nasioal dan interrnasional. Oleh karena itu berbagai permasalahan dihadapi oleh SMK meimiliki dampaak ppenting pada sistem dan mekanisme kebijakan pendidikan terutama dalam segala aspek. 

ISI

 Masih banyak lulusan sekolah menengah pertama (SMP) atau sederajat enggan melanjutkan kesekolah menengah kejuruan (SMK). Alasannya , masih banyak masyarakat yang menganggap SMK adalah sekolah menengah dibawah SMA, sehingga masyarakat lebih tertrik memasukan anak nya ke SMA dibandingkan masuuk SMK. Alasan yang kedua karena banyak lulusan SMK yang menganggur. Dari berbagai alasan yang sudah dijelaskan tadi dapat saya jadikan patokan, itu dari bentuk alasan lulusan SMP tidak mau melanjutkan ke SMK. Sama-sama dapat kita lihat kebanyakan anak SMK yang sudah lulus tidak memiliki pekerjaan seperti yang telah dijanjikan oleh SMK sebelum dia masuk sekolah di smk tersebut, sekarang banyak kemajuan yang memicu kurang nya minat lulusan SMP tidak mau melanjutkan pendidikan nya ke smk , yang pertama yaitu sebagian besar sekolah SMK tidak memenuhi standar penyelengaraan pendidikan, jika dalam standar penyelengaraan nya tidak terpenuhi otomatis secara tidak langsung pembelajaran yang dilakukan dapat dikattak tidak akan berjalan dengan efektif. Kedua, biasanya SMK yang tidak memenuhi standar operasional disebabkan oleh sarana dan prasarana yang tidak sempurna, baik jumlah ruang kelas maupun kebutuhan ruang kelas pratikum siswanya. 

Siswa sangat membutuhkan ruang kelas dan ruang praktik yang sangat memadai, terutama untuk ruang praktikum, karena waktu belajar siswa smk lebih praktis daripada kegiatan teoritis. Biayanya mahal, dan mahalnya biayya penyedian ruang dann peralatan praktis menghalangi sebagian besar sekolah SMK untuk mencapai tujuan ini. Untuk itu kualitas smk harus ditingkatkan mutu nya, karena smk yang bermuutu dapat meningkatkan citra smk dimata masyarakat dan sebaliknya citra smk yang mutunya dapat kurang baik. Citra SMK yang baik dapat menjadi daya tarik minat masyarakat atau lulusan smp untuk melanjutkan kee SMK. Maka dari itu para lulusan smk mempunyai peran penting dalam pembentukan citra smk dan berperan penting pula dalam menarik minat smp untuk melanjuttkan ke SMK.

 Solusi yang tepat unntuk meningkatkan minat lulusan SMP untuk masuk ke SMK yaitu sejauh ini kewenangan sekolah masih minim untuk sosialisasi langsung ke sekolah menengah pertama seperti mengadakan apa itu sekolah menengah kejuruan dan apa jurusannya yang dilakukkan di SMK lakukan serangkaian aktivitas, seperti peraakitan dan manufaktur professional perbengkelan, professional computer dan lainnya, sesuai dengan bidang keahliannya siswa sekolah menengah pertama dapat menindak lanjuti secara langsung, biarkan siswa sekolah menengah pertama memiliki pengalaman hal-hal yang berhubungan dengan SMK itu menarik dan ingin berpatisiasi langsung di SMK itu sendiri. Cara lain untuk mmeningkatkan mutu sekolah menengah kejuruan melalui periklanan TV, media masa, siaran dengan slogan SMK bisa. Sosialisasi yang telah selesai dilakukan pemerintah melalui media masa sudah cukup meski tetap bisa meningkatkan citra sekolah kejuuan SMK target belum tercapai pada kenyataan nya. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya minat siswa dalam memilih sekolah SMK pemahaman diri adalah faktor bawaan seseorang dilakukan oleh orang kapan saja tidak peduli dimana seseorang itu eberada, semuanya memiliki ciri fisik dan psikis ini bberbeda diantara yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun