Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beragama Tanpa Agama

12 Juli 2020   14:18 Diperbarui: 12 Juli 2020   14:33 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"ini sudah di tuliskan dalam al quran dan sunnah, kalau saya (si ustadz) dianggap salah maka quran dan sunnah pun salah dan harus di hapus".

Ini contoh bagaimana agama di jadikan tameng oleh ego untuk berbuat kejahatan  karena memang tidak ada satupun ayat yang menjelaskan pada tahun 2018 akan ada orang komunis, liberal dan sebagainya yang akan menyembelih muslim iti tidak ada dalil nya. Kenapa si ustadz berani menyampaikan seperti itu karena dia menganggap dirinya benar padahal dia salah dan tidak tahu apa - apa. Ini juga menjadi gambaran di belahan dunia lainnya.

Dulu saya heran terhadap mahatma ghandi yang jelas kehinduan nya identitas spiritual hindunya sudah pasti dia menjawab pertanyaan dari wartawan inggris,

Wartawan : " apa agama anda?"
Ghandi : " agama saya? Agama saya adalah islam jika islam mengajarkan kemanusiaan, agama saya kristen jika kristen mengajarkan kemanusiaan, agama saya hindu jika hindu mengajarkan kemanusiaan, agama saya adalah kemanusiaan."

Saya baru sadar dewasa ini lewat perkataan mahatma ghandi bahwa sekarang agama dan kemanusiaan benar - benar terpisah.

Ada masa di india orang - orang hindu shiwa dan hindu brahman berperang kemudian hindu dan islam berperang, india itu salah satu negara tertua di dunia dan bisa di pecah karena agama. Agama ternyata bisa memecah belah dan bisa merusak peradaban.

Sekali lagi bukan agama nya yang salah menurut saya paling tidak, tetapi ego di boncengkan dalam agama tersebut.

Ada kisah seorang samurai muda yang tidak terkalahkan dan juga religius bertahun - tahun dia mempelajari ajaran budha, sutra - sutra budha dia pelajari dengan sangat serius. Pada suatu hari si samurai hendak mengetes diri mengenai apa yang dia pelajari soal agama kepada seorang biksu namanya zen ( biksu zen). Mereka bertemu dan bercerita tentang apa yang dia pelajari kepada si biksu. Dia berkata,

" saya telah mengenal sutra, hidup ini adalah kekosongan pada hakikat nya semua yang ada di dunia ini adalah hampa, nyata adalah tiada, tiada adalah nyata dan sebagainya".
dia menceritakan penafsirannya tentang sutra budha.

Si biksu zen sambil merokok dan tersenyum tapi dia mendengarkan dengan baik. Di tengah cerita si samurai menjelaskan sutra, biksu zen tiba - tiba memukulkan pipa rokok ke kepala si samurai, dan sontak si samurai secara reflek berdiri dan mencabut pedang, si biksu zen pun tertawa dan berkata,

"Dimana kekosongan tiba - tiba menimbulkan kemarahan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun