Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beragama Tanpa Agama

12 Juli 2020   14:18 Diperbarui: 12 Juli 2020   14:33 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selanjutnya mubarak yang kaget dalam hati dia berkata

Mubarak : " masa malaikat nya bohong atau mimpi saya yang salah ya"

Dalam perbincangan ini tiba - tiba ali menangis dan berkata bahwa sebenarnya dia sangat ingin berhaji tapi terhalang oleh biaya. Sempat beberapa tahun sebelum nya ali mau berangkat berhaji dengan tabungan yang sudah terkumpul sekitar 350 dirham. Tapi ketika ali mau berangkat istrinya yang sedang ngidam mencium bau masakan yang sangat enak. Istrinya meminta pada ali untuk mencarikan masakan tersebut. Ali segera mencari sumber bau masakan itu ternyata masakan ini berasal dari sebuah rumah yang sudah mau runtuh jelek sekali. Didalam rumah jelek itu ada seorang janda dan 6 anak nya yang masih kecil sebagian nya bukan anak kandung si janda tersebut.

Ali berkata ke janda di rumah tersebut,

Ali : "istri saya lagi ngidam, boleh ga minta kuah masakan nya"

Janda : "maaf tapi ini makanan haram dari seekor bangkai keledai, kami terpaksa karena anak - anak belum makan"
Cerita janda ini sambil berlinang air mata.

Ali langsung tersentak kemudian dia bergegas pulang dan mengambil uangnya tabungan hajinya untuk di berikan kepada si janda setelah kejadian ini di ceritakan kepada istrinya. Sejak saat itu ali dan istri tidak ada lagi kesempatan untuk berhaji karena penghasilan sebagai tukang sol butuh puluhan tahun untuk mencapai dana yang di butuhkan.

" Biarlah haji saya adalah pintu rumah orang kelaparan" ali al  muwafaq si tukang sol patu.

Mendengar cerita ali, ibnul mubarok menangis sesengrukan karena yang di terima haji nya justru yang gagal berangkat berhaji.

Saya tidak bermaksud menyinggung para jama'ah di masa sekarang yang naik haji dengan pesawat mewah dan fasilitas hotel bintang 5 karena itu sah saja, yang ditekan kan dalam cerita ini adalah ketika ibadah seseorang diterima oleh tuhan itu bukan dengan cara yang aneh - aneh, melainkan ketika kita bisa mewujudkan ibadah ini dalam kehidupan sosial dan memperbaiki diri kita secara impersonal.

"Bukti ke imanan manusia dilihat dari kedermawanannya" HR muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun