Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Komunis Bagian dari Kita sampai Sekarang

6 Juli 2020   00:08 Diperbarui: 5 Juli 2020   23:58 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak penggambaran yang keliru mengenai komunis khususnya di indonesia, contohnya komunisme bergandengan dengan sosialisme, padahal beberapa diantaranya marxisme, atau perbandingan komunisme dengan agama yang sebenarnya tidak komparatif.

Ada beberapa kasus dimana orang yang menerapkan ideologi komunisme di indonesia menentang masalah peribadatan yang datang bukan dari akar budaya nya. Seperti solat, dimana menurut beberapa orang komunis (tidak semua), solat adalah sebuah hegemoni kebudayaan dari budaya asing, yang menyebabkan kita tidak memproduksi budaya sendiri. Bisa dikatakan agama itu omong kosong. Masalah nya, gambaran seperti ini menjadi gambaran secara umum, menjadi stereotype bahwa komunis pasti atheist, atheist pasti anti agama, penentang agama pasti anarkis. Ini yang di kenal secara umum oleh masyarakat indonesia.

Selain itu, masyarakat indonesia dihadapkan dengan cerita masa lalu tentang G30S, yang di kenal dengan penyiksaan 7 perwira yang di siksa 6 diantara nya jendral dan 1 perwira biasa oleh gerombolan PKI. Tapi masyarakat tidak banyak mendapatkan cerita bahwa setelah kejadian tersebut ada ratusan ribu sampai jutaan orang yang di tuduh sebagai PKI di bantai tanpa melalui proses peradilan. Dari mulai orang tua, remaja, sampai bayi mereka yang dituduh pki di bantai, di penggal di buang begitu saja. Disini banyak masyarakat anti komunis di suguhkan cerita kekejaman komunis, tapi kekejaman masyarakat yang anti terhadap komunis yang jauh lebih brutal terhadap orang yang dituduh komunis itu tidak pernah di ceritakan.

Isu komunisme di indonesia sampai sekarang tidak pernah mencapai titik dimana ilmu pengetahuan yang di kedepankan bukan hanya sentimen. Komunis itu hanya sebuah ideologi yang mengusung kemanusiaan dan ini baik, ekspresi dari ideologi komunis juga berbeda - beda ada yang positif dan ada yang negatif tidak jauh dengan islam yang ekspresi di setiap negara berbeda - beda.

Kita ambil contoh che guevara yang menjadikan komunisme sebagai alat untuk membebaskan negara - negara amerika latin agar terbebas dari hegemoni dan kapitalisme negara barat. Tidak ada pembantaian disini, che menggunakan komunisme untuk kemanusiaan. Di lain sisi ada tokoh terkemuka di abad 20 yaitu antonio gramski dari italia, dia menggagas komunis itu bukan atheist / anti tuhan dan sebagai nya, melainkan komunisme itu adalah anti hegemoni kebudayaan.

Sekali lagi komunis tidak lebih dari sekedar ideologi kemanusiaan hanya ekspresi untuk mencapai itu berbeda - beda. Di indonesia sendiri partai moerba dan PKI itu sama - sama komunis, tapi mereka bermusuhan karena ekspresi kedua partai itu berbeda. Memang pki di indonesia yang saya tahu pada akhir nya menjadi sangat oportunis di seluruh dunia, dan ini menghianati gagasan komunis yang ada di eropa timur misalnya. Kemudian ada Soekarno yang kagum berat dengan komunisme tapi tidak termakan oleh komunisme, maksudnya soekarno menjadikan komunisme semacam gebrakan, karena komunisme menghasilkan tokoh yang militan dan revolusioner seperti soekarno sendiri.

Dalam pikiran soekarno agama dan komunis itu bisa di persatukan, oleh karena itu dia menggagas NASAKOM, Sangat berbeda dengan sekarang bukan. Bukan hanya soekarno, sebelum nya juga ada Haji misbah seorang ulama besar dan komunis.

Menyebrang ke china dimana pemimpin nya pada saat itu Mao zethung katakanlah dia memberangus agama, tapi dia menggunakan komunisme sebagai transportasi agar masyarakat china melompat jauh dari ketertinggalan. Dalam tradisi politik modern di china dikenal dengan "SAN MIN CHU i" yang salah satunya adalah sosialisme dan sosialisme harus di ejawantahkan dalam bentuk komunisme. Terlihat saat dia mendirikan kun chan tang gagasan nya di samakan dengan san min chu i sebagai landasan mempersatukan china modern.

Jadi sampai disini komunisme itu bukan yang lain - lain, melainkan gagasan untuk mempersatukan negara. Sama hal nya seperti yang di lakukan HO Chi min di vietnam. Ho chi min sendiri bukan seorang komunis, tapi dia menggunakan komunisme untuk mempertahankan negara dari serangan luar dan untuk mempersatukan vietnam tidak ada agenda untuk menghapus kan agama. Saya pernah berkunjung ke vietnam, di ho chi min city menjelang isya saya mau solat tapi susah, bukan karena dilarang melainkan saking penuh nya masjid dengan jama'ah.

Berbeda dengan negara tetangganya yaitu kamboja. Polpot membantai 1/5 dari penduduk nya dibantai demi komunisme, sekali lagi ini ekspresi polpot berbeda dengan Ho chi min. Di negara komunis orang nya taat, bisa di buktikan datang ke vietnam, disana masjid, gereja, wihara penuh dengan jama'ah nya. Di vietnam juga komunisme di wujudkan dengan gaya hidup sehat nya disana saya tidak pernah melihat obesitas. Agama juga di pelihara dengan baik di rusia, 28 juta masyarakat nya muslim dan salah satu atlet tarung bebas rusia yang menang baru baru ini dan juga muslim, dia di undang oleh putin.

Jadi sekali lagi kita tidak bisa sama ratakan komunis dengan atheist atau dengan kekerasan. Inti dari komunisme adalah menciptakan masyarakat yang sama rata, sama rasa, senasib sepenanggungan (tanpa kelas). Dan ini juga sama dengan teori plato tentang cita - cita idealisme negara, jadi komunisme bukanlah gagasan baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun