Mohon tunggu...
Jasmine Ong
Jasmine Ong Mohon Tunggu... Arsitek - Umum

Mahasiswa Arsitektur

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kayu sebagai Struktur Bangunan Berkelanjutan

27 Juni 2019   22:25 Diperbarui: 27 Juni 2019   22:28 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Beton tentunya memiliki tempat khusus di banyak hati para arsitek karena penampilan, keserbagunaan, kemampuan dan daya tahannya serta peran utama beton dalam gerakan modernis dan brutalis. 

Hasil penilitian dari lembaga Think Tank Chatam House, menemukan bahwa produksi bahan baku beton, yakni semen, bertanggung jawab atas 8 persen emisi global CO2.

Lalu bagaimana cara kita mengurangi penggunaan semen sebagai material pembangunan?

 Salah satu jawabannya adalah memprioritaskan renovasi daripada pembangunan awal, dan menggunakan material bangunan lawas yang masih dapat digunakan. Alternatif lain yaitu menggunakan material kayu sebagai struktur utama maupun sekunder bangunan.

Kayu adalah sumber daya alam yang terdapat di sebagian besar dunia. Implementasi pengelolaan sumber daya hutan yang tepat setidaknya secara teori memungkinkan untuk menumbuhkan pohon sebagai pasokan kayu yang tak ada habisnya. Manfaat kayu bagi lingkungan sangat besar. Pohon meneyerap CO2, disimpan kemudian melepaskan o2 ke atmosfer. Sehingga kayu berperan sebagai penyerap karbon - yang unik untuk bahan rekayasa. Kayu yang dipanen dari hutan dan digunakan dalam konstruksi akan terus menyimpan karbon. Karbon hanya dilepaskan kembali ke atmosfer jika kayu dibakar.

Dibandingkan jenis konstruksi lain, konstruksi rangka kayu dianggap paling cocok untuk bangunan perumahan dengan berbagai standar. Sebagai bahan baku alami, kayu merupakan suatu pilihan terbaik untuk konstruksi yang hemat energi, selain fungsinya sebagai isolator termal yang baik, memiliki sifat mekanik yang baik, dan menjamin suasana dalam ruangan yang nyaman.

"Sederhananya kita hanya akan menciptakan lebih banyak hutan hingga skala masif apabila permintaan material kayu meningkat pesat," terang Anthony Thistleton, "Kita juga menggunakan kayu yang dipanen untuk memastikan emisi karbon tersimpan secara permanen (dalam kayu)." lanjutny, sebagaimana dilansir Architect Journal, 2019.

Banyak yang beranggapan bahwa menggunakan kayu sebagai material kontstruksi merupakan upaya 'tidak cinta alam' karena hanya akan meningkatkan penggundulan hitan, padahal kayu yang digunakan sebagai material konstruksi bukan dari hutan alam melainkan diproduksi di hutan produksi yang berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun