Mohon tunggu...
Negara KITA
Negara KITA Mohon Tunggu... Penulis - Keterangan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bio

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Pernyataan Kontroversi Prabowo Terkait Korupsi

9 April 2019   18:14 Diperbarui: 9 April 2019   19:04 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo di GBK [Foto : ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA]

"Saya bilang korupsi di Indonesia sudah menjadi penyakit stadium 4. Aku bilang stadium 4, sudah parah" --Prabowo Subianto

Ucapan tersebut Prabowo sampaikan pada Minggu, 7 April 2019 di stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Ucapan itu seakan tunjukkan bahwa Prabowo sangat membenci perilaku korupsi. Ia seolah akan menjadi yang terdepan dalam memerangi korupsi. 

Nyatanya, orasi Prabowo selanjutnya malah menjadi anti-klimaks, menjadi sesuatu yang ironis. Capres 02 tersebut justru akan memanggil para koruptor untuk bertaubat, kembalikan uang yang mereka curi, dan akan menyisakan sebagian uang sebagai dana pensiun para koruptor.

Pemberantasan korupsi dengan mengajak taubat dan memberikan dana pensiun? Begitukah cara Prabowo dalam memerangi korupsi di Indonesia? Kita semua tentu saja merasa ada blunder logika di sini. 

Pertama, apabila koruptor diminta untuk bertaubat, apakah mereka benar-benar akan menjalankannya dengan tidak melakukan korupsi lagi? Menurut Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz, mekanisme taubat adalah urusan koruptor dengan Tuhannya. Masih terlalu menerawang dan dapat menimbulkan perdebatan. Justru sebaiknya yang dilakukan adalah langkah kongkret dalam memperkuat KPK, melakukan pembersihan di sisi penegak hukum, kepolisian, dan kejaksaan.

Kedua, tidak seharusnya koruptor diberi toleransi lewat uang pensiun. Donal Fariz mengatakan sikap toleransi Prabowo terhadap koruptor justru tidak akan mengurangi perilaku korupsi di negeri ini. 

Senada dengan Donal, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan tidak boleh ada toleransi dalam kasus korupsi karena perbuatan korupsi termasuk dalam extraordinary crime. Kasus korupsi tidak bisa diselesaikan dengan hit and run: penjarakan koruptor, hukum, terus pulang. Usulan dari Prabowo tentang pemberian dana pensiun bagi koruptor itu termasuk bagian dari hit and run.

Apalagi ketika ada sikap toleransi, maka akan tertanam nilai di masyarakat untuk toleran dalam perilaku korupsi walau sekecil apapun nilai korupsinya. Logikanya saja, sudahlah koruptor mencuri uang rakyat, malah dikasihani dan diberi uang. Ingat, rakyat akan menirunya. Rakyat justru akan menganggap korupsi sebagai suatu hal yang biasa. Toleransi itu malah tidak akan menekan angka korupsi di Indonesia. Justru sebaliknya, akan menambah jumlah koruptor karena mereka tidak mengalami kerugian sama sekali, ada uang pensiun, dan rakyat jadi ikut-ikutan meniru perbuatan korupsi.

Sikap toleransi Prabowo terhadap korupsi agaknya malah akan membawa Indonesia ke dalam kehancuran. Apabila Prabowo menjadi pemimpin Indonesia, bisa jadi kasus korupsi tidak akan menjadi stadium 4 lagi.
Sumber:

1. Tirto [Kontroversi Pernyataan Prabowo Soal Uang Pensiun untuk Koruptor]
2. Detik [Prabowo akan Beri Koruptor Pensiun, KPK Singgung Inovasi Berantas Korupsi]

3. Kompas [Kepada Media Asing Prabowo Mengaku Bilang Korupsi di Indonesia Sudah Stadium 4]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun