Mohon tunggu...
Negara KITA
Negara KITA Mohon Tunggu... Penulis - Keterangan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bio

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasdem dan PSI Berintegritas Perangi Korupsi

26 Februari 2019   16:40 Diperbarui: 26 Februari 2019   17:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
NasDem dan PSI [Foto: portal-islam]

Secara teori, partai politik berfungsi sebagai kanal dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat agar menjadi kebijakan negara. Tapi, apakah kesan sejujurnya yang muncul di benak kita semua ketika mendengar kata partai politik? Tempat segelintir orang yang hanya peduli pada kepentingan pribadi? Orang-orang yang banyak berjanji tapi tak ditepati? Atau bahkan tempat yang banyak diisi orang-orang korup?

Berdasarkan beberapa lembaga survei di tahun 2017, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik semakin buruk. Masyarakat enggan untuk memilih partai politik tanpa sosok yang terpercaya dan anti korupsi. Akibatnya adalah, masyarakat tidak akan percaya dengan wakil rakyat di DPR yang diisi oleh orang-orang partai politik. Belum lagi diperparah dengan wakil rakyat yang terkena kasus korupsi. Makin santer stigma negatif yang melekat pada parpol.

Tidak puas walau pernah mengkhianati masyarakat, bakal calon legislatif yang pernah tersandung kasus korupsi malah mencalonkan diri kembali. Hal tersebut terungkap saat KPU membeberkan nama 81 caleg mantan napi koruptor yang diusung oleh hampir semua partai. Hanya partai NasDem dan PSI yang tidak meloloskan caleg eks koruptor.

Sikap kedua partai menunjukkan mereka adalah partai yang memiliki integrasi. Sebuah konsistensi dalam tindakan-tindakan , nilai-nilai yang pernah mereka utarakan ke khalayak.

Partai NasDem lewat politik anti maharnya mempersempit ruang agar caleg pada nantinya tidak memiliki alasan untuk melakukan praktek korupsi. Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengatakan partainya ingin menjadi role model partai modern yang berintegritas dan transparan. NasDem melihat kasus korupsi oleh kader partai hanya akan menggerus kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu mereka yang pernah korupsi sudah dipastikan tidak akan lolos seleksi caleg.

Serupa dengan NasDem, PSI juga berkomitmen memerangi korupsi. Lewat jargon anti korupsi dan anti intoleransi, partai anyar ini berpendapat bahwa korupsi adalah hal yang sistemik. Sehingga, orang-orang yang telah menjadi pesakitan korupsi dinilai tidak bisa dibiarkan untuk kembali ke dunia politik. Selain itu, PSI mengikat kadernya dengan kontrak politik agar menjauhi perbuatan korup. Apabila lolos ambang batas parlemen, maka PSI akan mendorong regulasi untuk mengecilkan peluang terjadinya korupsi.

Integritas kedua partai patut diacungi jempol. Di tengah-tengah acuh tak acuh dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap perpolitikan Indonesia, NasDem dan PSI hadir sebagai partai yang konsisten terhadap sikap. Tidak hanya putih di atas kertas. Tidak hanya cuap-cuap, tapi menunjukkan bukti bahwa mereka anti korupsi. Semoga nantinya, langkah NasDem dan PSI dapat diikuti oleh partai politik lain. Agar kepercayaan masyarakat dapat tumbuh kembali.

Sumber:

1. Tempo [Survei: Partai Politik Makin Tidak Dipercayai Masyarakat] 

2. Medcom [NasDem dan PSI Contoh Partai Berintegritas] 

3. Bisnis [Ini 3 Upaya PSI Lawan Korupsi] 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun