Kemudian pandangan tabu (tidak biasa) yang seringkali muncul dan hadir dari perpektif orang-orang yang kurang paham benar terkait isu serius kesehatan mental 'mental health' seperti ini akan selalu memunculkan suatu stigma negatig. Biasanya orang-orang akan mengclaim orang dengan gangguan kesehatan bipolar dengan 'gila', pemikiran bahwa depresi sesungguhnya hanya disebabkan karena kurang iman dan kurang bersyukur saja, mengeluarkan cemoohan bahwa para penderita gangguan kesehatan mental kurang dekat dengan Tuhannya, kurang beribadah, kurang bersyukur dan stigma negatif lainnya.
 Maka dari angka terkait isu kesehatan mental 'mental health' yang dialami dan/atau dilalui oleh para Generasi Z yang dikategorikan tinggi itulah, kita semua sebagai sesama manusia harus terus dapat mengingatkan terhadap sesama pentingnya perhatikan kesehatan mental bukan hanya bagi para Generasi Z saja, namun pada tiap kalangan (generasi). Perhatikan kesehatan mental 'mental health' berfungsi untuk dapat tetap dalam kondisi sehat jasmani dan rohani, terhindar dari stress yang berlebih, penyakit hati, gangguan psikis (psikosomatik) dan ketidakseimbangan otak dan dampak negatif lainnya. Bahkan, ketika seorang manusia sedang mengalami gejala psikosomatik, maka ia dapat saja merasakan gejala seperti penyakit COVID-19, yakni merasa demam, batuk, pilek, pusing atau sakit tenggorokan, padahal sejatinya suhu tubuhnya normal.