Tiga rumah warga di RT 002 RW 01, Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Kota Depok, hingga kini belum mendapat uang ganti rugi Proyek Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi 3, padahal proyek tol ini sudah berlangsung hampir 6 bulan lamanya. Penghuni rumah tersebut resah karena  alat berat proyek tol mengganggu aktivitasnya dan memohon bantuan presiden.
Salah satu warga terdampak tol yang ditemui Minggu (24/10), Slamet Riyadi memohon kepada Presiden Jokowi agar rumahnya dibebaskan dari kurungan tol. Selama ini rumah Slamet bersama dua tetangganya terkurung oleh pagar proyek tol. "Mohon bantu jeritan hati saya, setiap hari menghirup debu, kalau hujan saya takut, tiap malam kalau hujan saya ajak isteri dan anak keluar, takut rumah saya ambruk, setiap hari alat berat mengganggu" ujar Slamet.
Ia bersama dua tetangganya mengaku akibat terkurung proyek tol, sulit untuk mencari nafkah. "Dulu warga disini padat, sekarang sepi, sudah pada pindah, dulu masih bisa jual sayur, aqua, dan gas, sekarang sulit untuk mendapat penghasilan" tegas Slamet.
Sebelumnya, Rumah Slamet juga pernah didatangi Kepala Kantor Pertanahan Kota Depok, Ibu Erry Juliani Pasoreh dan menjanjikan akan mengutamakan proses ganti rugi rumah Pak Slamet, Namun sudah lebih satu bulan sejak kedatangan beliau belum juga ada perkembangan. "Selama ini saya juga sudah mengirim pesan melalui whatsapp ke BPN (Kantor Pertanahan Kota Depok, red) Â tapi tidak ada jawaban." ujarnya.
Slamet berharap bangunan rumah milliknya secepatnya dibayar, "Saya kasihan keluarga, anak istri saya, selalu was was tiap mau hujan, Skrg musim hujan dan angin, kiri kanan sudah dibongkar kalau angin datang kayak angin laut lepas, rumah reyot khawatir ambruk" terangnya.
Slamet sudah bingung mau mengadu kemana lagi, karenanya ia minta agar keluhannya didengar oleh Presiden Jokowi. "Permintaan saya Cuma satu, Pembayaran ganti rugi secepatnya supaya tidak menghambat proyek tol ini, kalau dibayar kita bisa pindah dan mendapat rumah yang layak, kalau hujan gak becek," tambahnya
Dari pantauan di lapangan, Rumah Slamet berada di proyek Simpang Susun Krukut atau pertemuan Tol Cijago seksi 3 yang merupakan bagian dari tol JORR 2 dengan Tol Desari. Bangunan belakang rumahnya pernah ambruk akibat angin kencang. Disekeliling rumah kini telah dipagar oleh proyek tol karena menjadi gudang alat alat proyek. "kalau ada kerusakan rumah, alhamdulillah pihak kontraktor tol membantu"ujarnya.