Kamis, 3 Mei 2018 Kampus Akademi Televisi Indonesia mengadakan acara hunting fotografi ke Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan selama 4 hari 3 malam. Yang diikut sertakan oleh seluruh mahasiswa/mahasiswi semester II Akademi Televisi Indonesia. Acara ini merupakan bentuk praktikum fotografi yang komplit sekaligus ajang uji kompetensi fotografi (UAS).
Kota Cirebon adalah salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sebagian besar mata pencarian masyarakat Cirebon adalah nelayan, para nelayan menangkap ikan dan rebon (udang kecil) di sepanjang pantai. Rebon tersebut akan dijadikan terasi, karena itu Cirebon terkenal dengan terasinya.
Pada hari pertama mahasiswa/i ATVI berkumpul di Stasiun Kereta Api Gambir Jakarta, pagi hari pukul 07.00 WIB. Di sana mahasiswa/i diberi pengarahan oleh para koordinator serta pembagian tiket kereta. Satu persatu mahasiswa/i masuk dengan menunjukan tiket yang disertai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).Â
Pada saat memasuki stasiun sebagian mahasiswa/i dengan percaya diri menaiki eskalator tanpa mengikuti arahan dari koordinator, dan baru saja mahasiswa/i tersebut sampai di lantai atas sebagian mahasiswa/i lainnya yang masih berada di lantai bawah berteriak sambil tertawa untuk memberitahu bahwa sebagian mahsiswa/i yang di lantai atas telah salah arah. Lalu sebagian mahasiswa/i yang berada di lantai atas turun kembali sambil tertawa.
Setelah itu semua mahasiswa/i berkumpul kembali di ruangan VIP (Very Important Person) untuk menunggu kereta datang. Beberapa menit kemudian kereta datang dan seluruh mahasiswa/i diperintahkan untuk memasuki gerbong kereta dan mencari kursinya masing-masing. Â Sambil menunggu kereta berangkat mahasiswa/i bercanda dan memakan makanan kecil yang mereka bawa di dalam gerbong kereta api. Beberapa menit kemudian kereta berangkat menuju Cirebon. Selama 3 jam perjalanan mahasiswa/i diperintahkan untuk memotret objek dari belakang jendela kereta api, ada juga sebagian mahasiswa/i yang tertidur.
Setelah 3 jam perjalanan seluruh mahasiswa/i diperintahkan untuk menuju bus berdasarkan warna kalung name tag yang dipakai mahasiswa/i. Rombongan mahasiswa/i menuju ke Taman Budaya Hati Tersuci untuk makan Nasi Jamblang. Nasi Jamblang merupakan salah satu makanan khas Cirebon. Sesampai di Taman Budaya Hati Tersuci rombongan mahasiswa/i disambut baik oleh para pengolah Taman Budaya tersebut. Mahasiswa/i dituntun menuju tempat makan, di sana mahasiswa/i ditugaskan untuk memotret Nasi Jamblang. Setelah makan seluruh mahasiswa/i diajak untuk berkeliling Taman Budaya, di sana terdapat patung-patung kepercayaan orang nasrani. Taman tersebut sangatlah indah, jalan setapak yang di lewati berbentuk hati, di sana mahasiswa/i memotret apa yang mereka anggap indah.
Mahasiswa/i melanjutkan perjalanannya menuju ke Keraton Kesepuhan. Keraton Kesepuhan adalah Keraton termegah dan salah satu ikon kota Cirebon yang memiliki nilai sejarah tertinggi. Seluruh mahasiswa/i memasuki kawasan Keraton Kesepuhan, pada saat itu ada sepasang calon pengantin yang sedang Prewedding, dengan cepat sepasang calon pengantin tersebut dikerumuni oleh mahasiswa/i untuk difoto. Lalu rombongan mahasiswa/i berkumpul dan diberi pengarahan oleh Guide Keraton Kesepuhan. Seluruh mahasiswa/i dibagi menjadi beberapa kelompok lalu diarahkan untuk berkeliling Keraton Kesepuhan. Setelah itu seluruh mahasiswa/i dan dosen foto bersama.
Seluruh mahasiswa/i menuju ke Desa Gerabah Sitiwinangun. Mahasiswa/i bertugas untuk meng-eksplor Desa Gerabah Sitiwinangun, hampir seluruh masyarakat desa tersebut adalah pengerajin gerabah. Saat menuju desa tersebut rombongan mahasiswa/i melewati jalanan yang sangat sempit, setelah sampai di desa tersebut mahasiswa/i berkumpul di aula dan diberi sambutan oleh Lurah Desa Sitiwinangu dan Direktur Akademi Televisi Indonesia.Â
Lalu mahasiswa/i dibagi menjadi dua kelompok dan diajak berkeliling Desa Sitiwinangun, tetapi sayangnya rombongan mahasiswa/i datang terlalu sore jadi hanya sedikit pengerajin gerabah yang masih berkerja dan mahasiswa/i tidak dapat melihat proses pembakaran gerabah. Mahasiswa/i terus berkeliling melewati gang-gang kecil, mahasiswa/i bertemu dengan pengerajin gerabah yang sudah tua dan memiliki banyak gerabah, pengerajin di sana kebanyakan bisa membuat kerajinan gerabah karena faktor keturunan, dan sejak kecil pengerajin mulai mencoba membuat kerajinan gerabah tersebut.
Pada hari kedua mahasiswa/i dibangunkan dengan Morning Call, lalu mahasiswa/i bersiap-siap dan sarapan pagi. Mahasiswa/i menuju Pusat Batik Trusmi. Batik Kampung Trusmi adalah salah satu produk andalan Cirebon, sesampai di sana mahasiswa/i berkumpul di aula dan diberi pengetahuan tentang sejarah batik, lalu mahasiswa/i dibagi menjadi 2 kelompok ada yang melihat proses membatik di dalam aula ada juga yang berkeliling di Kampung Trusmi tersebut. Hampir disetiap rumah ada yang sedang membatik dan dihiasi dengan batik-batik yang sedang dijemur, serta memiliki toko batik. Selesai berkeliling mahasiswa/i diarahkan untuk kembali ke bus.